Ia mengaku risau saat mendapat kabar adanya sejumlah wartawan yang dinyatakan positif covid-19 karena masih harus bertugas di lapangan.
"Kepada para wartawan yang menjadi garda terdepan di saat pandemi seperti saat ini, kami mohon juga untuk melakukan disiplin mandiri (self discipline) dalam peliputan-peliputan terkhusus liputan covid-19," ujar Meutya di Kantor BNPB, Jakarta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sampai saat ini, ia menilai bahwa wartawan telah menjadi pilar yang sangat penting untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat khususnya di saat kondisi seperti sekarang ini.
Oleh karena itu, mantan wartawan di salah satu televisi swasta tanah air itu mengimbau agar wartawan selalu menjaga jarak yang aman dalam melakukan tugasnya.
Apabila memungkinkan, wartawan bisa juga melakukan pelaporan-pelaporan dari rumah saja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan terutama menjaga jarak dari anggota keluarga di rumah.
(Meutya Hafid memberikan imbauan pada rekan jurnalis dalam menjalankan tugasnya di tengah pandemi covid-19. Video: Dok. Meutya Hafid/@meutya_hafid)
"Teman-teman, selama tidak bertugas (di luar) bisa melakukan pelaporan-pelaporan yang memungkinkan melalui di rumah saja. Tentu ikut juga mendukung kebijakan-kebijakan yang kita harapkan bisa mengamankan diri dan keluarga dari teman-teman wartawan itu sendiri," tuturnya.
Jurnalis yang pernah mengalami penyanderaan saat bertugas di Irak itu mengatakan bahwa Komisi I DPR RI yang bertugas mengawasi bidang Komunikasi dan Informatika, selain bidang Pertahanan, Luar Negeri, dan Intelijen, mengakui peran sentral wartawan. Apapagi dalam masa pandemi seperti sekarang ini.
"Komisi I menilai bahwa peran wartawan ini menjadi amat sangat penting, kami juga titipkan kepada Kepala Gugus Tugas covid-19 (Doni Monardo) untuk juga memperhatikan teman-teman wartawan terkhusus pada peliputan-peliputan covid-19," paparnya.
Ia berpesan agar ke depannya, penyelenggara konferensi pers dapat mematuhi protokol kesehatan yang selama ini sudah disampaikan oleh Gugus Tugas Covid-19.
Banyak metode peliputan yang bisa dilakukan tanpa harus mengambil risiko dengan berkerumun di lapangan, misalnya melalui televisi pool, televisi streaming, telepon seluler, dan sebagainya.
"Tidak boleh lagi ada wartawan dibiarkan berkerumun, sehingga dapat menjadi potensi penyebaran covid-19," imbaunya.
Meutya juga meminta kepada Perusahaan Pers tempat wartawan bekerja agar selalu membekali wartawan dengan edukasi. Selain itu, juga tata cara melakukan peliputan lapangan dengan metode jaga jarak aman fisik (physical distancing).
"Terhadap Perusahaan Pers agar berperan bertanggung jawab untuk mengedukasi para wartawannya untuk juga melakukan physical distancing untuk keamanan bersama," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)