Berikut ini tiga minuman untuk penderita batu ginjal. (Foto: Dok. Damir Spanic/Unsplash.com)
Berikut ini tiga minuman untuk penderita batu ginjal. (Foto: Dok. Damir Spanic/Unsplash.com)

3 Minuman Terbaik untuk Penderita Batu Ginjal

Rona kesehatan kesehatan ginjal
Sunnaholomi Halakrispen • 15 September 2020 15:11
Jakarta: Penderita batu ginjal harus mengonsumsi obat-obatan yang telah dianjurkan dokter setelah melakukan konsultasi. Selain itu, perawatan alami terbaik pun harus dilakukan selama berada di rumah, apalagi di tengah pandemi covid-19.
 
Dikutip dari Insider, batu ginjal adalah timbunan keras senyawa yang biasanya ditemukan dalam urine yang menggumpal di saluran kemih Anda. Biasanya, batu ginjal diobati dengan perubahan pola makan atau pengobatan. 
 
Namun, ada juga pengobatan rumahan yang bisa membantu mencegah bahkan mengobati batu ginjal. Berikut ini tiga minuman yang bisa menjadi rekomendasi Anda seperti dilansir dari Honah Liles via Insider.

1. Minum air

Jika Anda memiliki batu ginjal, atau rentan terkena batu ginjal, hal pertama yang kemungkinan besar akan diberitahukan dokter kepada Anda adalah memastikan Anda minum banyak air. Sebab, batu ginjal terbentuk ketika mineral dan garam tertentu dalam urine Anda menggumpal. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Minum banyak air membantu menjaga urine Anda tetap encer dan mengeluarkan ginjal dan saluran kemih Anda, sehingga mineral dan garam tidak menumpuk dan berubah menjadi batu. Apa pun jenis batu ginjal yang Anda miliki, minum banyak air mineral akan membantu.
 
Menurut Kiersten Craig, MD, ahli urologi di Weil Cornell Medicine, jika Anda memiliki batu ginjal, dokter menyarankan untuk minum sekitar tiga liter air sehari. Jika Anda aktif atau hidup dalam suhu panas, Anda mungkin ingin minum lebih dari jumlah tersebut.

2. Minum jus lemon

Jus lemon dapat membantu mencegah batu ginjal. Terutama batu kalsium, jenis batu ginjal yang paling umum, karena jus lemon mengandung sitrat.
 
Kalsium dan oksalat memiliki afinitas satu sama lain, artinya akan saling menempel, membentuk kalsium oksalat. Ketika ini terjadi di saluran kemih, maka mengarah ke batu ginjal. Sitrat pada dasarnya melapisi endapan sehingga lebih banyak kalsium dan oksalat tidak dapat menggumpal.
 
Sebuah studi kecil tahun 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Urology menemukan bahwa minum dua liter air dengan empat ons jus lemon sehari menurunkan laju pembentukan batu. Dari 1,00 menjadi 0,13 per orang per tahun.
 
 
 

3. Coba jus delima

Delima sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti mag dan diare. Selain itu, mungkin juga bermanfaat dalam mengobati batu ginjal karena sifat antioksidannya.
 
Lalu, mengapa antioksidan sangat penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan? Antioksidan membantu mencegah dan mengurangi stres oksidatif, yang terkait dengan pembentukan batu ginjal. 
 
Stres oksidatif terjadi ketika ada terlalu banyak radikal bebas, atau molekul dengan jumlah elektron yang tidak merata, yang membuatnya sangat reaktif. Ketika antioksidan bersentuhan dengan radikal bebas, mereka memberi radikal bebas sebuah elektron, menstabilkannya dan mengurangi stres oksidatif.
 
Jus delima memiliki dua hingga tiga kali kapasitas antioksidan teh hijau atau anggur merah. Berdasarkan analisis data tahun 2011 dari tahun 1980-an dan 90-an, orang dewasa dengan riwayat batu ginjal yang dilaporkan sendiri juga memiliki kadar antara 8 persen dan 11 persen lebih rendah antioksidan dalam serum darah mereka.
 
Hal ini menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu berperan dalam pembentukan batu.
 
Sementara itu, sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Urolithiasis meminta pasien dengan batu ginjal berulang mengonsumsi 1.000 mg ekstrak buah delima selama 90 hari. 
 
Para peneliti kemudian menganalisis urine partisipan dan menemukan bahwa mengambil ekstrak menyebabkan penurunan konsentrasi kalsium oksalat dalam urine. Mereka juga menemukan penurunan stres oksidatif.
 
Menurut artikel 2008 di jurnal Alternative Medicine Review, penelitian menunjukkan jus delima tidak memiliki efek toksik pada manusia.
 
Namun, obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti warfarin pengencer darah atau penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), jadi pastikan Anda berbicara dengan dokter sebelum meminumnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif