"Usia memiliki korelasi dengan gangguan tidur, tetapi penuaan bukan penyebab masalah tidur," kata Tacjana Friday, M.D., ahli saraf dari Noran Neurologis Clinic, Minnesota sebagaimana dilansir Women's Health, Rabu (2/3/2016).
Tacjana menjelaskan, bahwa kebutuhan tidur yang cukup masih dibutuhkan segala jenis usia. Orang pada umumnya membutuhkan 7-8 jam tidur per malam. Hal ini berlaku konsisten sepanjang hidup.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia melanjutkan, baik pria maupun wanita, terus mengalami perubahan pola tidur dalam tahap perkembangan tertentu. Pada wanita, misalnya, banyak yang mengalami gangguan tidur pada usia dini.
"Setelah usia 11 tahun, tingkat insomnia pada anak perempuan meningkat dua kali lipat daripada anak laki-laki," kata Robert S. Rosenberg, spesialis kedokteran tidur bersertifikat dan penulis buku berjudul Sleep Soundly Every Night, Feel Fantastic Every Day.
Tingkat stres dan depresi interpersonal anak perempuan lebih tinggi sehingga menyebabkan insomnia, jelas Robert. Hal tersebut menyebabkan perubahan sirkardian tubuh, yang membuat mereka semakin sulit tidur di jam yang seharusnya.
Pada fase remaja, masalah tidur berkaitan dengan jet lag sosial atau kebiasaan senang tidur larut malam lantaran lebih memilih bersenang-senang.
Remaja perempuan membutuhkan waktu tidur sebanyak 30 hingga 40 menit lebih banyak daripada remaja pria. Sebab, remaja perempuan dinilai lebih multitasking.
Ketika berada di usia 20-an, tingkat kebutuhan untuk tidur kembali menurun. Hal ini biasanya disebabkan oleh hormon tubuh, terutama saat masa menstruasi.
Kehamilan juga menjadi penyebab terjadinya gangguan tidur.
Hal ini, biasanya disebabkan oleh ketidaknyamanan fisik, yang membuat mereka gelisah dan terjaga setiap hari.
"Prevalensi pada populasi umum antara 10 sampai 15 persen, kejadian sulit tidur lebih sering terjadi pada wanita yang usianya semakin tua."
Belum lagi setelah melahirkan, 15 persen wanita mengalami depresi post-partum, yang mengakibatkan insomnia.
Fase menopause kemudian memperburuk keadaan ini. Kebanyakan mereka merasa kepanasan dan berkeringat pada malam hari, dan ini berlangsung selama bertahun-tahun.
Risiko insomnia sendiri meningkat setiap satu dekade.
Tercatat, sekitar 1 dari 4 wanita antara usia 45 hingga 64 tahun mengalami insomnia. Jumlah ini meningkat sebanyak 30 persen pada wanita yang berusia 65 ke atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)