Noah Kubissa, seorang dokter terapi fisik melakukan penelitian yang mengamati perbedaan antara migrain dan sakit kepala cervicogenic. (Foto: Blogthings)
Noah Kubissa, seorang dokter terapi fisik melakukan penelitian yang mengamati perbedaan antara migrain dan sakit kepala cervicogenic. (Foto: Blogthings)

Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Migrain

Rona migrain
Torie Natalova • 26 April 2017 12:57
medcom.id, Jakarta: Sakit kepala bisa menjadi sangat mengganggu aktivitas Anda. Begitu pun dengan sakit kepala sebelah atau migrain.
 
Menurut ahli saraf Dr. Vernon Williams, sakit kepala dan migrain disebabkan saat pembuluh darah, otot dan saraf di kepala terlalu aktif atau bila aktivitas kimia di otak berubah sehingga Anda dapat merasakan sensasi sakit kepala yang tidak nyaman.
 
Lalu, apa yang membedakan sakit kepala biasa dengan migrain? Ada beberapa hal yang spesifik terkait migrain dan sakit kepala. Dan berikut ini adalah beberapa perbedaannya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Migrain
 
1. Sakit kepala biasa terjadi di beberapa lokasi di kepala
Sakit kepala umumnya terjadi di beberapa lokasi. Sebagian besar sakit kepala ditemukan di bagian belakang, depan atau bagian atas kepala. Rasanya seperti sesak dan bisa membatasi konsentrasi Anda.
 
2. Sakit kepala biasanya diturunkan ke kepala
Sakit kepala adalah sensasi yang tidak menyenangkan di daerah kepala atau leher bagian atas. Mungkin tampak seperti rasa sakit yang tumpul, perasaan berdenyut atau sakit yang tajam dan intensitas sakitnya bervariasi tergantung penyebabnya. 
 
Meskipun kebanyakan orang yang mengasosiasikan sakit kepala dengan rasa sakit di otak, rasa sakit yang sebenarnya dirasakan berasal dari jaringan yang mengelilingi otak. Sakit kepala bisa terjadi kurang dari satu jam, hingga beberapa hari. Tapi sakit kepala biasa tidak disertai gejala tambahan di bagian tubuh lain seperti migrain.
 
(Baca juga: Migrain Disebabkan Oleh Konsumsi Nitrat Berlebih)
 
3. Migrain datang dengan sensitivitas tinggi
Migrain secara klinis didefinisikan sebagai jenis sakit kepala spesifik yang dirasakan lebih intens dan biasanya memiliki gejala yang menyertainya di samping rasa sakit. Gejala migrain pada umumnya seperti rasa berdebar atau denyut yang sedang hingga parah, seperti terasa menelan seluruh kepala atau bergeser dari satu sisi ke sisi kepala lain, serta sensitivitas yang tinggi terhadap suara, bau atau cahaya.
 
Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Migrain
 
4. Migrain memiliki pemicu
Umumnya sakit kepala dan migrain dibedakan oleh aura dan pemicu. Pemicu umum migrain adalah stres, reaksi buruk terhadap makanan, kelaparan dan dehidrasi.
 
5. Migrain disertai gangguan penglihatan
Salah satu indikator utama migrain adalah gejala tambahan selain rasa sakit yang melemahkan seperti gangguan penglihatan yang juga dikenal sebagai aura. Migrain bisa datang dengan berbagai gejala lain termasuk muntah, kepekaan terhadap suara dan cahaya, dan distorsi visual. 
 
6. Rasa sakit migrain meningkat seiring berjalannya waktu
Tidak seperti sakit kepala dimana rasa sakit bertahap menurun seiring berjalannya waktu, rasa sakit migrain akan meningkat sepanjang durasinya. Penyebab migrain tidak diketahui, tapi pemicu seperti makanan dan wewangian bisa membuat mereka muncul. 
 
Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Migrain
 
7. Migrain disertai mual
Migrain yang sudah mulai parah atau memiliki sensasi berdenyut disertai dengan sensitivitas suara dan cahaya atau mual. Ada bermacam masalah perut yang terkait dengan migrain termasuk kehilangan nafsu makan, mual, muntah atau perut yang tidak enak. Migrain memang memiliki lebih banyak gejala tambahan dan gangguan fisik.
 
Anda juga perlu mengetahui berbagai jenis sakit kepala. Noah Kubissa, seorang dokter terapi fisik melakukan penelitian yang mengamati perbedaan antara migrain dan sakit kepala cervicogenic. Rasa sakit akibat sakit kepala ini biasanya dirasakan dari belakang leher yang memancar ke sisi kepala, dan belakang mata. 
 
Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya otot leher dan bahu yang sakit. Seringkali, orang dengan sakit kepala cervicogenic juga memiliki masalah terkait rahang, bruxism atau gigi mengerat.
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif