“Dengan terbentuknya Komite Transplantasi Nasional yang disertai dukungan oleh Fatwa Majelis Ulama Indonesia, diharapkan masalah kekurangan donor ginjal akan dapat diatasi dengan upaya peningkatan jumlah donor hidup dan pelaksanaan transplantasi dengan donor jenazah,” ujar Prof. Endang.
“Berbagai metode pemeriksaan untuk persiapan operasi dan obat imunosupresan terbaru untuk mengurangi angka rejeksi dan untuk meningkatkan harapan hidup ginjal transplan sudah dilakukan di RSCM. Dalam bidang bedah, teknik operasi yang terbaru juga sudah dilakukan sehingga baik dari segi medis maupun bedah tidak berbeda dengan yang dilakukan di luar negeri,” tambah Prof. Endang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pasca tindakan transplantasi perdana di Indonesia pada 1977, pertumbuhan angka transplantasi ginjal masih terhitung lambat, bahkan sempat mengalami penurunan, hingga 2011. Setelah tahun 2011, jumlah angka transplantasi ginjal bertambah secara signifikan. Seiring dengan meningkatnya sumber daya tenaga dokter yang terkualifikasi, pengembangan sarana, dan prasarana serta program jaminan kesehatan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
