Jakarta: Jendela atau ventilasi merupakan salah satu bagian yang penting dalam rumah. Membuka jendela rumah sangat penting dilakukan agar cahaya dari luar rumah bisa masuk dan bisa memungkinkan terjadinya pertukaran udara.
Namun Anda perlu memilih waktu yang tepat, jika ingin membuka jendela rumah agar yang masuk ke dalam rumah merupakan udara yang memang sehat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Untuk ventilasi memang sangat penting, namun perlu hati-hati karena sumber polusi dalam ruangan bisa berasal dari udara yang masuk ke dalam ruangan. Untuk itu perlu dijaga betul," ujar Dr.dr. Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUP Persahabatan.
Pada umumnya, pagi merupakan waktu yang tepat untuk membuka jendela rumah karena udara pagi cenderung masih bersih dan bebas polusi. Namun menurut dr. Agus, hal tersebut tidak menjadi patokan.
"Sekarang tidak bisa menjadi patokan, bahkan beberapa daerah memang udaranya sudah jelek. Misalnya saja jika daerah tersebut setiap hari dilewati kendaraan," paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa untuk menentukan kapan waktu yang tepat sebaiknya dilakukan kajian terlebih dahulu karena setiap daerah berbeda-beda kondisinya.
"Secara garis besar memang udara pagi lebih bagus. Siang hari itu biasanya sudah terakumulasi dengan berbagai polusi sedangkan malam hari apalagi. Pagi hari masih bisa dijadikan pilihan karena bisa membantu sinar matahari masuk ke dalam rumah. Karena beberapa virus dan bakteri akan mati sehingga kualitas udara menjadi lebih baik. Dan sebaiknya jendela rumah dibuka sampai 09.00 WIB," ujar dr. Agus.
Menurut dr. Agus, selain membuka jendela rumah Anda hal terpenting yang tidak boleh dilupakan.
"Yang terpenting adalah menjaga udara dalam rumah, bisa dengan menggunakan air purifier dan tanaman alami seperti aloe vera. Tentunya hal ini berlaku hanya di kota-kota besar saja yang memang memiliki kondisi polusi udara yang cukup berat," terangnya.
Dia menambahkan daerah-daerah lain, misalnya Puncak itu udaranya sudah bagus sehingga mungkin tidak perlu. "Itu semua tergantung wilayahnya," tutup dr. Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)