Ilustrasi: Teenacathey.com
Ilustrasi: Teenacathey.com

Begini Cara Membaca Label Makanan

Rona gizi
19 Desember 2014 07:27
medcom.id, Jakarta: Label yang tercantum pada makanan dan minuman olahan bukan pajangan. Dari sejumlah zat yang terkandung beserta persentasenya, Anda bisa menentukan apakah makanan atau minuman yang akan dikonsumsi itu cocok untuk memenuhi standar kesehatan atau tidak? Nutrisionis Emilia E Achmadi menerangkan beberapa tips cara membaca label pada kemasan. Berikut langkah-langkahnya:
 
1. Kebutuhan energi
 
Penentuan kebutuhan energi ini penting agar kalori yang masuk setara dengan kalori yang keluar.
Kesadaran ini akan membantu menjaga berat badan agar tetap ideal. Penghitungan kebutuhan kalori antara laki-laki dan perempuan berbeda. Banyak rumus penghitungan yang bisa diaplikasikan, tapi ada cara cepat yang bisa menjadi acuan. Rumus kebutuhan kalori untuk laki-laki ialah 30kkalxkg BB, sedangkan rumus kebutuhan kalori untuk perempuan 25kkalxkg BB.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


2. Cek jumlah sajian
 
Dalam satu kemasan, produsen bisa saja mengepak produk untuk dihabiskan dalam satu kali waktu konsumsi atau bisa disimpan untuk dikonsumsi kembali.
 
Mengecek sajian per kemasan ini juga bisa mencegah Anda terkecoh dengan persepsi jumlah kalori total tercantum yang Anda pikir rendah. Padahal, total kalori itu ialah untuk satu takaran saji.Misalnya, jika dalam label biskuit tercantum jumlah sajian per kemasan lima dan jumlah energi total sebesar 140 kkal, itu berarti Anda mengonsumsi 5x140 kkal = 700 kkal jika seluruh biskuit dalam kemasan itu dihabiskan dalam satu waktu.
 
3 Persentase gizi
 
Porsi kebutuhan zat setiap individu setiap hari terdiri dari 50% untuk karbohidrat, 30% untuk protein dan 20% untuk lemak. Dengan begitu, saat Anda membeli makanan atau minuman kemasan, persentase zat-zat tersebut semestinya masih di bawah batas komposisi agar bisa mengonsumsi jenis makanan lain yang diperlukan tubuh. Persentase ideal untuk zatzat tersebut dari makanan/minuman kemasan berada di bawah 20% angka kecukupan gizi (AKG).
 
Selain itu, produsen biasanya menghitung persentase AKG itu mengacu pada kebutuhan energi 2.000 kkal yang belum tentu sesuai dengan kebutuhan kalori Anda setiap hari.
 
4 Nutrisi mikro
 
Nutrisi mikro di antaranya vitamin A, B kompleks, C, D, K, kalsium, zat besi, zink, magnesium, fosfor, yodium, dan selenium. Sebagian besar nutrisi tersebut tidak bisa dihasilkan tubuh sendiri, tetapi harus dicukupi dengan konsumsi dari luar. Nutrisi mikro ini sangat menunjang proses kerja organ di dalam tubuh. Disarankan persentase nutrisi mikro ini berada di atas angka 20% AKG. (Media Indonesia/Din/S-5)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIT)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif