Penelitian untuk membuktikan kasus
Dikutip dari Forbes, untuk mendapatkan penerangan lebih lanjut, para peneliti dalam sebuah studi menginokulasi 500 potong dadu kecil salmon, ayam dan babi dari supermarket di Singapura dengan dosis partikel virus SARS-CoV-2 yang besar.Daging tersebut kemudian disimpan pada tiga temperatur berbeda antara lain 40 derajat Celsius, (pendinginan) -200 derajat Celsius, dan -800 derajat Celsius.
Setelah daging dicairkan pada beberapa hari setelah inokulasi (hingga 21 hari), para peneliti menemukan bahwa jumlah virus infeksius (virus yang mampu berkembang biak) tetap sama meskipun suhunya 40 derajat Celsius, -200 derajat Celsius atau -800 derajat Celsius.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Penulis studi ini kemudian berhipotesis bahwa pekerja di pabrik pengolahan daging yang terpapar virus berpotensi menjadi vektor penyebaran virus. Oleh karena itu, keamanan pabrik mungkin perlu untuk dijaga.
Mengingat ini adalah informasi baru, orang harus paham bahwa informasi ini adalah sebuah teori. Ini adalah hipotesis yang telah diajukan oleh penulis, tanpa bukti pasti tentang transmisi.