Jakarta: Sebelum Anda mengandung si buah hati, terdapat proses yang rumit dan panjang antara satu sel sperma dan sel telur. Beginilah proses terjadinya kehamilan menurut Plannedparenthood
Sperma merupakan sel yang diproduksi di testis yang kemudian bercampur dengan cairan lain seperti semen. Ia keluar dari alat kelamin laki-laki saat ejakulasi dalam jumlah hingga jutaan. Akan tetapi, hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk membuat kehamilan terjadi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara, telur tinggal di dalam indung telur dan mereka akan matang setiap bulan. Saat kematangan terjadi, artinya telur sudah siap untuk dibuahi oleh sperma. Ketika satu telur matang dan meinggalkan ovarium maka tahapan ini disebut juga dengan ovulasi.
Telur kemudian akan hangus dalam waktu 12 hingga 24 jam bergerak melewati tuba falopi, untuk mencari tahu apakah ada sperma di sekitar.
(Baca juga: Tiga Cara Tes Kehamilan yang Akurat)

(Proses terjadinya kehamilan diawali dari telur dalam rahim yang sudah dibuahi oleh sperma. Ketika satu telur matang dan meinggalkan ovarium maka tahapan ini disebut juga dengan ovulasi. Foto: Pexels.com)
Tahap selanjutnya
Bila air mani masuk ke dalam vagina. Sel-sel sperma akan berenang lewat leher rahim dan masuk ke saluran tuba mencari sang sel telur. Mereka punya waktu sekitar enam hari dalam pencariannya.Masuklah ke tahap pembuahan di mana sel sperma dan sel telur bergabung. Sel telur yang dibuahi bergerak ke bawah saluran tuba menuju rahim.
Pada tahap ini mulai membelah menjadi lebih banyak dan lebih banyak sel layaknya pembentukan bola yang disebut blastokista sampai ke rahim sekitar tiga sampai empat hari setelah pembuahan.
Bola sel tersebut kemudian mengapung di rahim selama dua hingga tiga hari. Bila bola sel menempel pada lapisan rahim maka itu disebut implantasi.
Secara sah, kehamilan sudah dimulai. Kemudian embrio berkembang dari sel di bagian dalam bola. Begitu juga dengan plasenta yang berkembang dari sel-sel di luar bola.
Ketika sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di dalam rahim, ia melepaskan hormon kehamilan yang mencegah selaput rahim Anda terlepas. Hal ini menyebabkan perempuan tidak menstruasi.
Selanjutnya janin akan berkembang dan berkembang. Misalnya, sekitar pada minggu ke-5.
Perkembangan janin
Janin berkembang hinga seukuran biji. Di sinilah struktur dasar otak dan sistem saraf sedang terbentuk.Saat ini pula, bentuk sistem peredaran darah janin dan jantungnya mulai berdetak. Plasenta dan tali pusat mulai mendapatkan nutrisi dan oksigen.
Selanjutnya pada minggu ke-9, bentuk wajah bayi terbentuk. Matanya menjadi lebih besar dan berwarna sesuai dengan pigmen yang diwariskan.
Sistem pencernaan janin terus berkembang. Begitu juga dengan usus yang tumbuh lebih panjang. Terbentuklah anus secara bertahap. Dan terus berkembang hingga ia matang dan proses kehamilan selesai lalu siap untuk lahir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(TIN)