Dokter spesialis rehabilitasi medik mengatakan bahwa orang tua perlu mengenali indikator tanda bahaya tumbuh kembang anak. (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Dokter spesialis rehabilitasi medik mengatakan bahwa orang tua perlu mengenali indikator tanda bahaya tumbuh kembang anak. (Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

Kapan Terapi Wicara pada Anak Perlu Dilakukan?

Rona perkembangan anak
Raka Lestari • 24 Agustus 2020 15:00
Jakarta: Optimalisasi stimulasi dan nutrisi pada masa emas 1000 hari pertama kehdupan anak sangat penting dan memiliki dampak jangka panjang terhadap kualitas hidup. Salah satu hal yang perlu diketahui yaitu mengenai tanda bahaya keterlambatan tumbuh kembang anak.
 
Dengan mengenal tanda bahaya sejak dini, orang tua dapat lebih mudah mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang, salah satunya terkait keterlambatan bicara anak.
 
Dr. Amien Suharti, Sp.KFR, dokter spesialis rehabilitasi medik di RSUI menjelaskan mengenai aspek rehabilitasi medis keterlambatan bicara pada anak.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Dalam perkembangan bicara bahasa anak dikenal istilah plastisitas otak yaitu kemampuan otak untuk memperbaiki dan mengembangkan dari neuron-neuronnya. Periode kritis dari perkembangan neuron-neuron ini terjadi dari usia 0 - 4 tahun, sehingga pada masa kritis ini para orang tua diharapkan dapat memberikan sebanyak-banyaknya stimulasi pada anak,” ujar dr. Amien.
 
 

 
Ia juga menambahkan bahwa semakin sering anak disentuh, didengarkan cerita, diperdengarkan suara, diperlihatkan gambar, dapat menstimulasi perkembangan neuron-neuron anak. terdapat tiga jenis gangguan bicara bahasa yaitu:
 
- Gangguan bahasa ekspresif (tidak bisa mengeluarkan kata-kata)
- Gangguan bahasa reseptif (kurang pemahaman)
- Gangguan bahasa ekspresif (gabungan keduanya)
 
Lebih lanjut, dr. Amien mengatakan bahwa orang tua perlu mengenali red flag (indikator tanda bahaya) saat anak berusia 12 – 24 bulan sebagai salah satu bentuk pencegahan keterlambatan bicara anak.
 
“Orang tua sebaiknya tidak menunggu hingga anak berusia dua tahun jika mengalami gangguan bicara, namun semakin cepat mendeteksi semakin baik. Peran orang tua di rumah sangatlah besar bagi kemampuan bahasa anak,” tambah dr. Amien.
 
Dr. Achmad Rafli, Sp.A, dokter spesialis anak di RSUI juga menyarankan agar orang tua selalu aktif memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
 
“Para orang tua diharapkan untuk tidak memberikan gadget bagi anak yang masih berusia di bawah dua tahun karena dapat mengganggu perkembangan bahasa anak terkait persepsi dan ekspresi anak,” tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif