Berikut delapan keluhan yang perlu diketahui dokter kandungan demi kesehatan Anda. (Foto: Pexels.com)
Berikut delapan keluhan yang perlu diketahui dokter kandungan demi kesehatan Anda. (Foto: Pexels.com)

Delapan Rahasia yang Perlu Diungkap ke Ginekolog

Rona kesehatan organ intim
Anda Nurlaila • 19 Maret 2019 12:27
Ginekolog memerlukan informasi dari Anda tentang apa pun yang terjadi dengan organ intim Anda. Ini agar memastikan tindakan medis yang tepat yang diperlukan bagi keluhan Anda.
 

 
Jakarta:
Kunjungan ke dokter kandungan kerap menimbulkan malu atau tidak nyaman bagi wanita. Keluhan yang harus diberitahukan kepada ginekolog antara lain sakit saat berhubungan intim, memiliki banyak pasangan seks atau melakukan hubungan seks tidak aman.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Bila menutupinya, dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan. Berikut delapan keluhan yang perlu diketahui dokter kandungan, seperti dikutip Rd berikut ini.

1. Sakit saat berhubungan intim

Nyeri saat berhubungan seks mungkin terjadi pada pengalaman seksual yang pertama kali namun tidak boleh terjadi pada kontak berikutnya. Direktur unit menopause di Mt Sinai Hospital dan Profesor Ginekologi di University of Toronto Wendy Wolfman mengatakan sakit selama hubungan seksual harus diselidiki.
 
"Kadang-kadang penyebabnya karena infeksi, atau sesuatu yang salah secara internal, sehingga dokter kandungan harus menilai masalahnya," katanya."
 
Penyebab nyeri lainnya selama aktivitas seksual termasuk vaginismus, kekeringan menopause dan penyusutan lubang vagina. Fisioterapi panggul dapat mengobati vaginismus, sementara terapi estrogen lokal, pelumas, dan dilator dapat membantu ketidaknyamanan seksual menopause.

2. Jumlah pasangan seksual

Ginekolog memerlukan informasi ini untuk memastikan Anda melakukan hubungan seks aman dan bebas dari infeksi menular seksual (IMS). IMS dapat menyebabkan nyeri panggul dan memengaruhi kesuburan di masa depan.
 
Beberapa IMS seperti human papillomavirus (HPV) juga dapat menyebabkan kanker serviks. "Menggunakan kondom selama hubungan seks vaginal, anal, dan oral dapat membantu menurunkan risiko IMS," kata Wolfman.

3. Pendarahan saat berhubungan seks

Jika terjadi pendarahan saat atau setelah berhubungan seks, Anda harus segera memberi tahu dokter kandungan. "Pendarahan biasanya mencerminkan masalah serviks seperti peradangan, infeksi, polip serviks, atau bahkan kanker serviks," kata Wolfman.
 
(Baca juga: Makanan-makanan yang Baik untuk Kesehatan Vagina)
 
Delapan Rahasia yang Perlu Diungkap ke Ginekolog
(Ginekolog memerlukan informasi dari Anda tentang apa pun yang terjadi dengan organ intim Anda. Ini agar memastikan tindakan medis yang tepat yang diperlukan bagi keluhan Anda. Jadi Anda tak perlu malu untuk mengungkapkannya. Foto: Pexels.com)

4. Perubahan menstruasi

Menstruasi yang terlalu lama, pendek, atau berat, atau tidak mendapat menstruasi, harus menjadi perhatian dan segera dikonsultasikan ke dokter.
 
Masalah pada wanita berusia muda umumnya adalah kelainan kehamilan atau masalah hormonal. Pendarahan abnormal bisa akibat kehamilan tuba atau keguguran. Sebab lainnya bisa karena fibroid, endometriosis, dan gangguan pembekuan darah.
 
"Tidak normal mengalami pendarahan hebat selama 10 hari," kata Dr Wolfman.
 
Perdarahan berlebihan dapat menyebabkan anemia yang berdampak pada kualitas hidup. Siklus menstruasi yang hilang bisa terkait dengan gangguan kehamilan, sindrom ovarium polikistik (PCOS), penurunan berat ekstrem, gangguan makan atau terlalu banyak berolahraga.
 
Sementara wanita di atas usia 40 tahun, perubahan perdarahan bisa berhubungan dengan perimenopause. “Perdarahan yang terjadi setahun setelah menopause perlu diselidiki untuk menyingkirkan dugaan keganasan,” kata Wolfman.

5. Hubungan seks tanpa kondom

Hubungan seks tanpa kondom membuat berisiko terkena IMS, tetapi rentan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan. “Tujuan kami agar wanita merencanakan kehamilan. Kehamilan yang tidak direncanakan berefek pada pendidikan wanita, status sosial ekonomi, dan kehidupan,” kata Wolfman.

6. Rencana reproduksi

Saat ini banyak wanita yang merencanakan kehamilan di atas usia 40 tahun. Padahal seiring bertambahnya usia, jumlah telur yang layak semakin berkurang sehingga Anda cenderung mengalami kesulitan konsepsi, keguguran, dan bayi yang lahir dengan kelainan bawaan.
 
"Kesuburan mulai menurun sekitar usia 35 tahun," kata Wolfman. Bersikap proaktif dan mendiskusikan pilihan reproduksi kepada ginekolog dapat menghindarkan kekecewaan di masa depan.

7. Keputihan

Banyak wanita yang keliru bahwa keputihan akibat infeksi jamur. Tetapi IMS juga dapat menyebabkan keputihan. Jika Anda tidak mencari diagnosis dan pengobatan yang tepat, bisa memperpanjang ketidaknyamanan dan merusak kesuburan. "Keputihan yang banyak, bau atau berdarah harus diselidiki," kata Wolfman.

8. Alat kontrasepsi

Dokter dapat memberi masukan mengenai metode kontrasepsi yang diinginkan dan sesuai kebutuhan. Pil KB atau kontrasepsi yang dapat bertahan beberapa minggu hingga tahunan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif