"Kadar vitamin D dalam ASI bervariasi tergantung status vitamin D ibu. Ini dipengaruhi oleh paparan sinar matahari dan intake sehari-hari ibu," ujar Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A(K) selaku Pemimpin NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk dalam webinar Support Breastfeeding for Healthier Planet oleh Siloam Hospital Kebon Jeruk.
Ia memaparkan bahwa vitamin D bisa diperoleh dari banyak sumber. Di antaranya, dari sinar matahari dan dari makanan, yakni telur, rawmilk, jamur, tuna, sarden, salmon, mackerel, caviar, hingga cod liver oil.
"Kalau dari matahari, itu lewat kulit yang disebut provitamin D alan dimetabolisme di kulit menjadi vitamin D3 kemudian dibawa ke hati," paparnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di hati, vitamin ini akan dimetabolisme menjadi 25-hydroxyvitamin D. Kemudian, dibawa ke ginjal dengan dimetabolisme lagi menjadi vitamin D yang siap pakai.
"Vitamin D ini berguna untuk meningkatkan absorbsi, kalsium, fosfor, di saluran cerna. Juga berguna untuk pembentukan tulang, gigi, otot," tuturnya.
Selain itu, juga untuk mekanisme pertahanan terhadap infeksi, terhadap inflamasi. Maka, ada banyak sekali manfaat dari vitamin D dan merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dalam mensupport pemberian ASI kepada si buah hati.
"Suplementasi vitamin D ini akan dipakai oleh si ibu karena dia akan memberikan vitamin D ini untuk janinnya kalau sedang hamil. Kalau kurang, tentunya penyerapan kalsium akan terganggu. Jadi selama hamil dan menyusui itu penting sekali vitamin D," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)