Mengapa minta maaf bisa disebut sebagai bentuk validasi? Dilansir dari Psychology Today, psikoterapis, Beverly Engel L.M.F.T, bercerita bahwa meminta maaf memiliki kekuatan yang besar untuk menyembuhkan sakit hati.
“Saya memiliki spesialisasi dalam bekerja dengan mantan korban pelecehan anak selama hampir empat puluh tahun. Berkali-kali saya mendengar dari klien bahwa satu hal yang mereka inginkan lebih dari apa pun," ujar Engel yang juga menulis buku berjudul The Power of Apology.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Satu hal yang mereka yakini dapat membantu mereka untuk pulih dari pelecehan yang mereka derita adalah pengakuan dari orang tua mereka (atau pelanggar lainnya) tentang bagaimana mereka diperlakukan dengan buruk.
“Sekali-sekali saya bahkan menjadi saksi penyembuhan yang bisa terjadi ketika seorang yang selamat menerima permintaan maaf yang berarti. Alasan mengapa permintaan maaf semacam ini sangat menyembuhkan: korban akhirnya merasa divalidasi,” sambungnya.
Pentingnya validasi
Validasi adalah pengakuan dan penerimaan terhadap pikiran, perasaan, sensasi, dan perilaku orang lain yang bisa dimengerti. Dalam kasus orang yang selamat dari pelecehan, permintaan maaf tidak hanya memvalidasi pengalaman dan persepsi mereka, namun juga menormalkan reaksi mereka.Permintaan maaf juga dapat berarti orang yang melukai mengakui bahwa korban memang dirugikan dan memiliki hak untuk merasa terluka atau marah. Jenis validasi ini sangat menyembuhkan.
“Kita semua ingin perasaan kita diakui, terutama ketika perasaan kita telah terluka atau kita telah dirusak secara emosional oleh suatu tindakan. Kita ingin orang lain menunjukkan kepada kita bahwa mereka tahu mereka telah menyakiti kita,” jelas Engel.
Itulah mengapa minta maaf menjadi hal yang penting. Minta maaf bukan sekedar kata-kata saja, namun bisa memberikan korban sebuah validasi yang bagus untuk penyembuhan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)