Dengan adanya imbauan pemerintah bagi masyarakat untuk tidak mudik, harus diterapkan demi keamanan bersama. Maka sebaiknya, kata Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, CFP, selaku Certified Financial Planner, harus diikuti dengan mempersiapkan beberapa hal. Pertama, gunakan penghasilan yang diterima dengan bijak, jangan dihabiskan semua.
"Saat ini banyak bisnis atau usaha yang tidak bisa beroperasional seperti biasa. Sehingga menyebabkan omset turun drastis dan salah satu yang akhirnya harus dilakukan adalah pengurangan/meliburkan karyawan, sehingga bisa saja penghasilan menurun bahkan tidak lagi memiliki penghasilan," ujarnya kepada Medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kedua, milikilah dana darurat. Minimal untuk bisa meng-cover kebutuhan primer selama tiga bulan ke depan. Sehingga, kita akan lebih siap dalam hal ekonomi, jika terjadi keadaan darurat.
Kemudian, jangan menambah hutang dalam kondisi yang tidak pasti seperti saat ini. Sehingga nantinya, kita tidak terbeban dengan adanya cicilan yang harus dibayar setiap bulan.
Hidup sendiri jauh dari keluarga menempatkan kita lebih mandiri dalam mengatur keuangan. Lalu, bagaimana cara mengatur uang belanja saat wabah covid-19?
"Belanja sebaiknya tetap pada budget atau anggaran yang sudah ditentukan. Dalam kondisi wabah covid-19 ini kita diiimbau untuk tidak sering keluar rumah, jadi usahakan meminimalkan jadwal keluar untuk belanja misalnya menjadi seminggu sekali," papar Yosephine.
Belilah kebutuhan yang pokok atau primer. Hal ini harus diingat karena biasanya pada saat berbelanja kita sering membeli sesuatu yang bukan berdasarkan kebutuhan, tapi keinginan.
"Di kondisi seperti ini yang berdampak pada perekonomian, usahakan untuk lebih berhemat dengan dana yang kita miliki karena kita tidak tahu berapa lama keadaan seperti ini akan berlanjut," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
