Kuncinya adalah untuk bernegosiasi dari kepentingan, bukan posisi. Lalu, cobalah mengidentifikasi lembaga yang memenuhi kedua kebutuhan pada saat yang sama. (Foto: Townnews)
Kuncinya adalah untuk bernegosiasi dari kepentingan, bukan posisi. Lalu, cobalah mengidentifikasi lembaga yang memenuhi kedua kebutuhan pada saat yang sama. (Foto: Townnews)

Bingung Kuliah Di mana? Orangtua dan Anak Harus Saling Mengerti

Rona pendidikan anak
Gervin Nathaniel Purba • 16 Januari 2017 10:00
medcom.id, Jakarta: Setelah melewati UN, anak Anda yang SMA masih berjuang sebab harus memilih tempat kuliah untuk melanjutkan jenjang pendidikannya.
 
Dalam memilih perguruan tinggi, banyak hal yang perlu dipertimbangkan antara orangtua dan anak-anak. Dalam hal ini, orangtua memikirkan bagaimana caranya menghindari diskusi menjadi sebuah argumen. Orangtua dapat membuat diskusi ini menjadi lebih mudah dengan menggunakan beberapa prinsip manajemen konflik.
 
Dilansir dari Psychologytoday.com, pertama adalah berpikir bahwa orangtua yang baik dan penuh kasih sayang adalah seseorang mencoba memberikan anak-anak apa yang mereka inginkan. Orangtua sering melakukan ini karena kasih sayang yang besar. Namun hal ini menempatkan kepentingan anak diatas orangtua dan ini bisa menjadi bencana.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Masalah sebaliknya terjadi ketika orangtua menempatkan kepentingan mereka sendiri diatas anak. Orangtua percaya bahwa dengan pembayaran uang kuliah yang dilakukan oleh orangtua maka otomatis anak akan kuliah di tempat yang diinginkan oleh orangtua. 
 
Jika anak tidak setuju, pendekatan semacam ini tidak hanya akan menghasilkan kebencian, melainkan cenderung menghasilkan anak yang tidak akan bahagia dan tidak produktif di perguruan tinggi.
 
Bingung Kuliah Di mana? Orangtua dan Anak Harus Saling MengertiDua kepentingan
Kemudian, apa yang harus dilakukan oleh orangtua? Hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah bahwa anak-anak dan orangtua memiliki kepentingan dimana kepentingan mereka sering berbeda. 
 
Kepentingan seseorang adalah apa yang mereka inginkan, peduli, keinginan pada tingkat yang paling dasar. Titik awal yang paling penting dalam membahas perguruan tinggi adalah untuk mengidentifikasi anak dan kepentingan yang tulus dari orangtua. 
 
Setelah melakukannya, saatnya untuk terlibat dalam beberapa pemecahan masalah kolaboratif. 
 
Selanjutnya, permasalahan sekarang bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kepentingan? Perlu dipahami perbedaan antara posisi dan kepentingan. 
 
(Baca juga: Serahkan Keputusan Kuliah di Tangan Anak)
 
Posisi adalah sikap seorang anak atau orangtua, disini posisi orangtua yang dimaksud adalah solusi dalam menentukan pilihannya untuk masalah dimana anak akan kuliah. Jika anak menyatakan 'Saya akan kuliah di A' itu menunjukkan posisi anak. 
 
Sedangkan jika anak menyatakan apa yang benar-benar memotivasinya untuk kuliah di A, seperti di Universitas tersebut tim sepakbolanya disegani, itu menunjukkan kepentingan anak.
 
Namun, mengidentifikasi kepentingan asli bisa dibilang sulit. Hal tersebut disebabkan karena anak-anak dan orangtua biasanya cenderung untuk berdebat posisi mereka. 
 
Mereka akan mencoba untuk meyakinkan satu sama lain bahwa posisi mereka atau pilihan mereka adalah yang terbaik. Tetapi itu semua bukan tentang pemecahan masalah yang kolaboratif. 
 
Bingung Kuliah Di mana? Orangtua dan Anak Harus Saling Mengerti
Menemukan solusi
Pemecahan masalah kolaboratif mencoba untuk mendamaikan minat anak dengan orangtua. Ini bukan upaya kompromi, melainkan upaya untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan pilihan dimana orangtua dan anak menang.
 
Kuncinya disini adalah untuk bernegosiasi dari kepentingan, bukan posisi. Lalu, cobalah mengidentifikasi lembaga yang memenuhi kedua kebutuhan pada saat yang sama. 
 
Trik untuk orangtua adalah menunjukkan bahwa mereka peduli tentang minat anak mereka dan bersedia untuk mencoba untuk bertemu dengan mereka, tapi tanpa menyerah pada kepentingan inti mereka sendiri. 
 
Hal ini membuat anak-anak merasa didengarkan dan merasa dipedulikan, dan memotivasi mereka untuk peduli kepentingan orangtua juga. Disamping itu, orangtua tidak bisa menyerah pada kepentingan inti anak-anak. 
 
Artinya orangtua juga memberikan penilaian terhadap seberapa bagus perguruan tinggi yang akan dipilih anaknya. Kedua orangtua dan anak-anak memiliki kebutuhan dan keduanya harus saling menghormati. 
 

 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif