Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, Bhre Sudjiwo. Foto: Medcom
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, Bhre Sudjiwo. Foto: Medcom

Jong Indonesia Festival 2025

Gusti Bhre Bicara Soal 'Pemimpin Karbitan', Privilege, hingga Cari Jodoh

Citra Larasati • 30 Oktober 2025 12:58
Jakarta: Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, atau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Sudjiwo, merefleksikan perjalanan takdirnya memimpin Keraton Mangkunegaran di usia yang masih sangat muda. Dalam acara Jong Indonesia Festival yang digelar Metro TV di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kamis, 30 Oktober 2025.
 
Gusti Bhre, sapaan akrabnya, dengan rendah hati menyebut dirinya sebagai pemimpin insidental. "Saya hanya anak umur 24 tahun di saat itu, sekarang saya umur 28 dan saya menjadi pemimpin itu secara insidentil. Sebetulnya bukan karena achievement, bukan karena apapun," ujarnya.
 
Ia menjelaskan, penobatannya sebagai Mangkunegara X lebih disebabkan oleh garis keturunan, di mana baik ayah Mangkunegara ke-IX maupun ibunya yang Gusti Putri Mangkunegara ke-IX. Ia pun menyebut dirinya "pemimpin instan yang karbitan" karena naik tahta tanpa pengalaman dan latar belakang pengetahuan yang langsung relevan.

"Lulusan hukum, pengacara di Jakarta. Jadi sesuatu yang tidak relate lah sebenarnya," tuturnya dengan jujur.

Dari "Privilege" ke "Responsibility"

Di balik kesan "karbitan", Gusti Bhre justru melihat posisinya saat ini sebagai sebuah amanah dan kesempatan emas untuk menciptakan dampak. "Menjadi pemimpin itu bukan achievement, menurut saya. Jadi pemimpin itu suatu amanah, suatu tanggung jawab, dan itu suatu perubahan mindset dan cara hidup yang berbeda," tegasnya.
 
Ia menggambarkan bagaimana hidupnya berubah total setelah jumeneng (bertahta). Jika dahulu keputusannya hanya untuk diri dan keluarga inti, kini setiap tindakannya harus demi kepentingan institusi Mangkunegaran, masyarakat, dan budaya.
 
"Dengan privilege juga pasti datang responsibility. Tapi responsibility itu menurut saya adalah opportunity untuk bisa membuat impact yang lebih besar untuk orang yang lebih banyak," paparnya.

Gusti Bhre Bicara Soal Jodoh 

Pada sesi tanya jawab, suasana menjadi cair ketika moderator menanyakan kesulitannya mencari jodoh sebagai seorang raja muda
 
"Cari jodoh ya gak susah, mas. Karena ya ini kan udah jaman udah 2025. Jadi ya kebebasan memilih itu udah ada, tinggal ada yang memilih saya atau enggak," jawabnya disambut tawa audiens. "Tapi ya untungnya sudah ada," tambahnya sambil tersenyum.
 
Ketika ditanya apakah calon pasangannya harus dari kalangan bangsawan, ia menjawab sederhana, "Oh enggak, kita semua sama aja." Moderator pun menanggapi dengan candaan, "Ada yang mau daftar?" Spontan Gusti BHRE berkelakar, "Ya ampun, banyak banget yang mau daftar."

Naik Taksi Tanpa Pengawalan

Hal lain yang mengejutkan adalah pengakuannya yang datang ke venue acara dengan naik taksi, tanpa pengawalan sama sekali. "Iya mas, naik taksi. Gak ada pengawalan, enggak lah," ujarnya santai. "Kita, ya mumpung masih muda mas, kita masih menikmati masa muda."
 
Baca juga:  Jong Indonesia Festival, CEO Media Group: Api Sumpah Pemuda Tak Boleh Padam

Gaya hidupnya yang bersahaja dan pemikiran modernnya ini mematahkan stereotip tentang kehidupan seorang pangeran. Di pundaknya yang masih muda, Gusti Sudjiwo justru memikul amanah budaya dengan cara yang relevan bagi generasinya, sambil tetap menikmati masa mudanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan