Beberapa orang melakukan salah dan mau minta maaf. Ada yang melakukannya dengan tulus dan ada juga yang asal berbicara saja. (Ilustrasi/Pexels)
Beberapa orang melakukan salah dan mau minta maaf. Ada yang melakukannya dengan tulus dan ada juga yang asal berbicara saja. (Ilustrasi/Pexels)

Tiga Tanda Seseorang Sungguh Memaknai Permintaan Maafnya

Rona psikologi
Kumara Anggita • 16 Juni 2020 06:04
Jakarta: Beberapa orang melakukan salah dan mau minta maaf. Ada yang melakukannya dengan tulus dan ada juga yang asal berbicara saja. Peryataan itu jadi kehilangan makna. Untuk itu, bagaimana mengetahui permintaan seseorang sungguh dimaknai atau tdak?
 
Berikut penjelasannya dari Psychology Today.
 
Psikoterapis, Beverly Engel L.M.F.T menuliskan dalam bukunya yang berjudul The Power of Apology bahwa permintaan maaf yang efektif dan bermakna adalah yang menyampaikan penyesalan, tanggung jawab, dan pemulihan. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pernyataan penyesalan karena menyebabkan ketidaknyamanan, sakit, atau kerusakan. Untuk merasakan penyesalan sejati, kita perlu memiliki empati terhadap orang yang telah kita sakiti.
 
Ini mencakup membayangkan bagaimana perasaan orang lain dan kesadaran akan ketidaknyamanan, sakit hati, atau kerusakan yang Anda sebabkan pada orang lain. Memiliki empati untuk orang yang Anda sakiti atau marahkan sebenarnya adalah bagian terpenting dari permintaan maaf Anda.
 
Ketika Anda benar-benar memiliki empati, orang lain akan merasakannya. Permintaan maaf Anda akan membasuhnya seperti balsem penyembuhan. Di sisi lain, jika Anda tidak memiliki empati permintaan maaf Anda akan terdengar dan terasa kosong.

Penerimaan tanggung jawab atas tindakan Anda

Ini berarti tidak menyalahkan orang lain atas apa yang Anda lakukan dan tidak membuat alasan untuk tindakan  tersebut. Anda menerima tanggung jawab penuh.

Pernyataan kesediaan Anda untuk mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi

Anda mungkin bisa menyebutkan bahwa Anda tidak akan mengulangi tindakan itu lagi. Pernyataan tentang bagaimana Anda akan memperbaiki situasi tersebut (pergi ke terapi) atau dengan melakukan penggantian untuk kerusakan yang Anda sebabkan akan lebih berarti. Bila Anda bilang menyesal tanpa jaminan seakan menjadi bentuk penghinaan.
 
“Permintaan maaf adalah interaksi yang kuat yang memiliki kemampuan hampir magis untuk memberikan penyembuhan baik bagi yang tersinggung maupun pelaku. Jangan menyia-nyiakan kesempatan kita untuk menyembuhkan, menumbuhkan, dan mengubah hidup kita dan kehidupan orang lain menjadi lebih baik,” tutupnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif