Ide pergi ke rumah sakit terdengar tidak begitu baik untuk saat ini. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Zeth Boroh, Sp.KO menjelaskan bahwa para orang tua harusnya tak perlu khawatir dan membatasi aktivitas fisik anak karena ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cedera atau keram.
Berikut penjelasannya.
“Ini yang biasa ditakutkan oleh orangtua karena takut anaknya cedera, keseleo, dan sebagainya jadi tidak memberikan keluwesan pada anak untuk jadi aktif,” ujarnya dalam acara Media Talkshow Online Peluncuran Aktivitas #BerjemurAsyik.“Namun sebenarnya selama dilakukan dengan benar, sesuai dengan kaidah aturan olahraga seharusnya cedera bisa dihindari,” lanjutnya.
Persiapan
Kuncinya adalah melakukan persiapan. Lihat apakah kondisi tubuhnya sudah siap untuk melakukan aktivitas fisik itu atau olahraga.Lihat keluhan
Bila memang keluhan akibat aktivitas fisik di rumah sudah terlanjur muncul. Anda harus identifikasi sakit yang dirasakan anak sejauh mana.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kalau sudah cedera, hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui ini merupakan suatu cedera yang ada bengkak kah di situ? dia merasa nyeri seperti apa?,” ungkapnya.
“Kalau ada pembengkakan, perubahan warna pada kulit, mungkin itu adalah suatu inflamasi. Segera istirahatkan, kompres es,” sarannya.
dr. Zeth menyebutkan bahwa umumnya keluhan yang muncul adalah dalam bentuk inflamasi atau ada robekan dalam jaringan.
Bila itu kasusnya maka lakukan hal di atas untuk pertolongan pertama.
Namun bila keluhannya berupa keram. Jangan kompres dengan air dingin. “Apabila dalam fase latihan, anak keram ototnya, ini beda lagi. Anak harus dikompres dengan hangat atau diberikan saleb yang hangat,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)