Roslina Verauli, M.Psi., Psi, seorang psikolog klinis anak, remaja, dan keluarga memberitahukan fakta-fakta mengenai berpacaran pada remaja seperti berikut ini:
Riwayat berpacaran
Pada era 1700 – 1800, berpacaran diatur oleh orang tua. Pihak laki-laki secara formal berkunjung ke rumah keluarga perempuan ditemani oleh teman atau kerabatnya. Tujuannya, hanya sekedar saling mengenal satu sama lain.Laki-laki dan perempuan tak diizinkan berduaan, meski setelah perkenalan resmi sekalipun. Selain itu juga tidak dianjurkan mengenal satu orang saja karena khawatir menutup kesempatan bagi yang lain untuk berkenalan juga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pola kencan mulai mengalami perubahan di penghujung abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Dating tidak seformal sebelumnya, di mana pasangan muda lebih bebas bertemu tanpa pengawasan orang tua meski orang tua masih punya kendali dalam memilih pasangan hidup.
Namun, setelah Perang Dunia I, pola pacaran berubah menjadi lebih bebas tanpa kontrol orang tua bahkan pasangan muda bisa pergi sesering yang mereka suka. Perempuan bahkan tidak segan-segan untuk bertemu dengan satu lelaki saja terus menerus tanpa komitmen pernikahan.