Masjid yang dibangun pada 2008 ini merupakan yang terbesar di Republik Yaman. Nama Saleh diambil dari nama Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Karena disimbolkan dengan kekuatan Islam dan Yaman, pemilihan material masjid ini tentu tidak sembarangan.
Material batu basal, batu kapur merah dan hitam dipilih sebagai bahan bangunan yang memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisis cuaca ekstrem sekalipun. Tidak tanggung-tanggung, pembangunan masjid yang memliki enam menara ini menelan biaya US$60 juta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hal itulah yang sempat menimbulkan kontroversi. Sebab, pembangunan Masjid Al Saleh dinilai tidak tepat dibangun diatas kota tua yang telah memiliki banyak masjid terlebih dengan menelan biaya yang sangat tinggi di tengah kondisi negara yang 37% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan dan kekurangan pangan.
Namun, terlepas dari kontroversi tersebut, Masjid Al Saleh kini menjadi lokasi wisata religi baru bagi masyarakat Kota Sana'a. Dibangun diatas lahan seluas 27.300 m2, masjid yang juga disebut masjid presiden ini juga memiliki sarana pendidikan Islam dan perpustakaan.
Masjid Al Saleh diresmikan pada Jumat, 21 November 2008 bertepatan dengan Ramadan. Arsitektur masjid Al Saleh dipercantik dengan enam menara tinggi masing-masing setinggi 100 meter dengan kubah-kubah besar di atas masjid. Kubah utama berdiameter 28 meter dengan tinggi 22 meter. Pada atap utama terdapat lima kubah dan empat di antaranya berdiameter 15,6 m serta tinggi 20,35 m di atas atap masjid. Sedangkan kubah yang tersisa memiliki diameter 27,4 m serta tinggi 39,6 m di atas atap.
Masjid Al Saleh akan semakin indah saat malam hari dengan lampu-lampu cantik di setiap kubah dan menaranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (PRI)
