Semaraknya Ramadan di Ibu Kota Libanon ini diwujudkan dengan hiasan lampu-lampu khusus yang menerangi setiap masjid di ibu kota. Yang menarik, pada Ramadan, toko-toko roti di seluruh Beirut akan membuat camilan manis tradisional. Dekorasi dan sajian camilan tersebut seakan menjadi pertanda bahwa muslim Libanon siap menyambut bulan suci.
Dinamika di jalanan Beirut itu pun rupanya berdampak pada perekonomian kota. Salah satu pemilik toko roti di sudut kota mengatakan ia puas dengan catatan penjualan camilan manis khas Ramadan buatannya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Camilan manis yang menjadi favorit adalah kallaj, ini adalah semacam gorengan manis yang terbuat dari kenari cincang yang dibalut krim segar dan sirup gula beraroma.
Kemudian, ada pula katayef, panekuk seukuran telapak tangan yang dibentuk seperti sandwich yang dibumbui sirup manis. Ada pula halawet al-jibn, gulungan crepe tipis diisi dengan keju putih, walnut baklava, dan asmaliyeh, krim gandum yang disiram sirup manis.
"Semarak Ramadan dirasakan di mana-mana. Di provinsi ini, orang-orang sangat tertarik dengan pernak pernik tradisi Ramadan. Ini juga berpengaruh terhadap penjualan kami. Kami terkenal dengan produksi permen-permen berkualitas terbaik tanpa mengabaikan pasien diabetes dengan produk khusus bagi mereka," katanya seperti dilansir Worldbulletin.net, Senin (7/7/2014).
Warga pun antusias dalam menyemarakkan tradisi Ramadan tersebut. Hal itu terlihat dari antrean yang terlihat di depan toko-toko roti di kota tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (PRI)
