Menjelang bulan Ramadan 1434 Hijriyah, berbagai kegiatan ke-Islaman di Islamic Center Darul Napis semakin padat. Mulai tabligh akbar, buka puasa, tarawih, tadarus dan berbagai kegiatan lain.
Wakil Direktur Yayasan Adaro Bangun Negeri Ignatius Iryanto mengakui belum maksimalnya pengelolaan maupun pemanfaatan fasilitas yang dirancang sebagai islamic center terlengkap di Asia Tenggara itu. Yayasan ini merupakan pengelola Islamic Center Darul Napis.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita harapkan Islamic Center ini dapat berkembang dan menjadi pusat kegiatan ke-Islaman masyarakat di tiga wilayah, yaitu Kalsel, Kalteng dan Kaltim," kata Iryanto.
Islamic Center di Kabupaten Tabalong ini dibangun dengan dana Rp52 miliar dan diresmikan pada Agustus 2012. Islamic Center dilengkapi bangunan Masjid Al Abrar dengan kapasitas lebih 3.500 jamaah. Selain masjid, ada sarana praktik ibadah haji bagi warga, ruang perkantoran, perpustakaan, pelatihan dan ruang serbaguna alias auditorium.
"Ruang serbaguna ini dapat dipergunakan masyarakat luas untuk berbagai kegiatan, seperti seminar maupun resepsi pernikahan," kata Iryanto. Juga akan dibangun miniatur Ka'bah, sehingga calon jamaah haji bisa melakukan simulasi haji dan lempar jumroh.
Dari luar bangunan Islamic Center tampak megah. Menara mesjid begitu kokoh menjulang ke langit. Kubah masjid didesain menyimbolkan bentuk tangan menengadah atau berdoa.
Pembangunan Islamic Center ini sejalan dengan visi misi Kabupaten Tabalong, kabupaten paling ujung di Kalsel yang berbatasan dengan wilayah Kaltim dan Kalteng, yaitu "Mewujudkan Masyarakat Agamis dan Mandiri secara Intelektual".
Islamic Center Darul Napis berdiri di atas lahan delapan hektare milik Pemkab Tabalong. Baru lima hektare lahan yang dipakai. Rencananya, di sisa lahan akan dibangun pondok pesantren modern. PT Adaro Indonesia membangun itu sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (DOR)
