Tim hisab rukyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya, mengatakan, posisi hilal saat ini sudah tampak secara hisab atau perhitungan astronomis. Di Pelabuhan Ratu, misalnya, posisi hilal berada di 8,51 derajat. Di wilayah timur Indonesia, posisi hilal saat ini berada pada 6,8 derajat.
Cecep menilai, keseluruhan posisi hilal saat ini telah memenuhi kriteria. "Sangat meyakinkan, ini sudah sangat tinggi memenuhi kriteria," kata Cecep di ruang sidang Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat 26 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cecep mencoba membandingkan dengan wilayah Mekkah dimana posisi hilal pada Jumat kemarin juga sudah mencapai 9,14 derajat. Ia mengatakan umur hilal di Mekkah sudah 20 jam, sedangkan di Indonesia baru 15 jam.
"Anak penampakan bulan sudah lebih tebal (di Mekkah),” kata dia.
.jpg)
Cecep juga menilai Indonesia adalah wilayah yang beruntung digunakan untuk melihat hilal. Sebab hilal dapat terlihat secara kasat mata di hampir seluruh wilayah Indonesia.
"Dengan syarat langit cerah tidak ada awan yang menghalangi penampakan hilal,” tuturnya.
Pemerintah menentukan awal Ramadan dengan dua metode, yakni hisab dan rukyat atau observasi astronomis untuk mengkonfirmasi hisab. Sedangkan patokan awal Ramadan adalah ketika hilal sudah berada di atas 2 derajat.
Prasidang sendiri akan dilanjutkan dengan salat Magrib berjamaah di Kantor Kemenag, baru digelar sidang isbat yang akan dipimpin Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
Sidang isbat akan dihadiri pula oleh duta besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR, perwakilan dari Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, pakar falak dan pimpinan ormas-ormas Islam, dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
Serta perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Planetarium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MBM)