Melihat kondisi itu, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin menyebut, tidak adanya asesmen skala nasional beberapa waktu belakangan ini menjadi salah satu penyebabnya. Banyak siswa yang tidak siap secara mental menghadapi TKA.
"Setelah beberapa tahun kita tanpa asesmen yang berskala nasional, mungkin bisa dilihat oleh Bapak Ibu sekalian banyak siswa yang tidak lagi terlatih secara mental menghadapi ujian ini," kata Toni dalam Raker Komisi X DPR RI, dikutip Kamis 27 November 2025.
Toni menjelaskan sejatinya para siswa tersebut cerdas. Tapi tidak semua terbiasa berada dalam tekanan ujian.
| Baca juga: TKA Bukan Ujian Kelulusan, Tapi Kesempatan Mengenali Kemampuan Diri |
"Sebetulnya mereka cerdas ya, tetapi belum semua terbiasa bertanding dengan jujur dalam tekanan yang nyata," lanjutnya.
Ia pun menyampaikan, sejatinya pelaksanaan TKA sudah berjalan baik. Namun, pihaknya tetap akan melakukan sejumlah perbaikan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memaparkan pelanggaran TKA 2025 kelas 12. Temuan pelanggaran mulai dari live streaming hingga jual beli soal.
Setidaknya ada 71 pelanggaran yang terjadi. Pelanggaran tidak hanya dilakukan peserta TKA tapi juga oleh pengawas dan pihak eksternal seperti bimbingan belajar (bimbel).
“Pelaksanaan tahun ini juga tidak terlepas dari pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan baik oleh peserta tes maupun pengawas atau teknisi,” kata Mu'ti dalam Raker Komisi X DPR RI, Rabu 26 November 2025.
| Baca juga: TKA Matematika Kelas 12 Jeblok, Dirjen GTK: Cara Mengajar Harus Ditransformasi |
Lebih rinci, pihaknya menemukan sebanyak 4 kasus terkait penggunaan gawai saat pelaksanaan TKA, 8 kasus terkait live streaming pada saat pengerjaan TKA, dan 3 kasus terkait kegiatan menjual soal TKA. Pelanggaran tersebut dilakukan oleh peserta tes.
Masih terkait pelanggaran oleh peserta, terdapat 11 kasus terkait usaha pembocoran soal TKA melalui platform TikTok, 28 kasus terkait usaha pembocoran soal TKA melalui WhatsApp group. Hingga ada 1 kasus terkait usaha pembocoran soal TKA melalui platform X.
“Untuk itu, Kemendikdasmen akan menindak tegas dan tidak menoleransi praktek-praktek kecurangan yang dilakukan dengan memberikan sanksi sesuai dengan pelanggarannya. Kami akan menindak tegas setiap bentuk pelanggaran sekecil apapun guna menjaga integritas dan keadilan dalam pelaksanaan TKA,” tegas Mu’ti.
| Baca juga: Berapa Besar Bobot Nilai TKA dalam SNBP 2026? Ini Jawaban Ketua SNPMB |
Ia berharap hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan TKA tahun ini dapat memperbaiki pelaksanaan TKA pada tahun berikutnya. Sehingga pelaksanaan tes tersebut semakin efektif dan akuntabel.
“Kami terus berupaya secara maksimal untuk menindaklanjuti temuan-temuan tersebut agar pelaksanaan TKA ke depan semakin lancar, efektif, dan akuntabel bagi seluruh peserta di seluruh daerah,” ujarnya.
Berikut daftar lengkap 71 Pelanggaran TKA 2025:
Pelanggaran TKA 2025 oleh Peserta- Penggunaan gawai saat pelaksanaan TKA: 4 kasus
- Live streaming pada saat pengerjaan TKA: 8 kasus
- Menjual soal TKA: 3 kasus
- Usaha pembocoran soal TKA melalui TikTok: 11 kasus
- Usaha pembocoran soal TKA melalui grup WA: 28 kasus
- Usaha pembocoran soal TKA melalui platform X: 1 kasus
- Memberitakan usaha pembocoran soal di grup WA melalui platform X: 5 kasus
- Pengawas/Teknisi livestreaming pada saat pengerjaan TKA: 6 kasus
- Teknisi/Proktor yang mempersilakan peserta tes menggunakan gawai: 1 kasus
- Tersebar dashboard pengawas: 1 kasus
- Membuat konten latihan soal dari soal yang tersebar setelah TKA: 3 kasus
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
