Apakah mereka akan membantu dunia kita jadi jatuh stabil dan damai? Jawabannya sudah pasti tidak.
Itu sebabnya Rusia sangat berkomitmen pada Piagam PBB, norma dan aturan hukum internasional yang berlaku. Kami sangat menentang mereka kelompok eksklusif yang muncul seperti jamur ini yang dibentuk oleh pihak Barat.
8. Kembali ke krisis Rusia-Ukraina. Apakah ada jendela damai terkait dengan krisis ini?
Tentu saja. Itu yang kami inginkan, krisis harus dipecahkan. Ketika berbicara mengenai krisis kita bicara mengenai hal yang berbeda. Kami tidak ada niatan untuk menginvasi Ukraina. Kami tidak ingin perang, Kami belajar dari Perang Dunia II. Seperti Anda ketahui Rusia kehilangan 27 juta nyawa ketika perang dunia. Kami tidak hal itu terulang kembali.Kami berbicara mengenai Perjanjian Minsk dan Kiev seharusnya memenuhi kesepakatan yang sudah menjadi komitmen bersama. Itu yang kami utarakan, tidak ada krisis di perbatanan Ukraina-Rusia.
Tetapi untuk wilayah Donbas, satu-satunya solusi adalah mengimplementasikan Perjanjian Minsk. Bagi kami tidak ada solusi militer. Satu-satunya solusi adalah implementasikan Perjanjian Minsk dan melanjutkan dialog serta konsultasi.
9. Mengenai rencana pemberian sanksi negara Barat, apakah hal ini adil untuk Rusia?
Apakah sanksi bisa adil? Satu-satunya badan di dunia yang bisa menjatuhkan sanksi adalah Dewan Keamanan PBB. Semua sanksi unilateral adalah tidak sah. Sementara efek dari sanksi tidak memberikan hasil memuaskan.Beberapa contoh seperti Iran yang dalam bawah sanksi, apakah mereka berubah kebijakannya? Tidak. Kuba juga di bawah sanksi AS. Saat ini justru Kuba berkembang.
Rusia juga dalam bawah sanksi sejak 2014. Kami tidak takut sanksi. Hal itu tidak berujung pada apapun yang membahayakan Rusia. Tentu saja ini tidak adil, karena sanksi seperti dihadapkan untuk memberikan tekanan politik. Sanksi juga menjadi instrumen kompetisi yang tidak adil, seperto contoh ketika Amerika Serikat mengancam untuk menerapkan sanksi kepada negara yang hendak membeli peralatan pertahanan dari Rusia.
Tentunya ini menjadi sebagai kompertisi yang tidak adil. Mereka mencoba untuk menjual alat militer mereka.