Aung San Suu Kyi saat menyapa warga saat menjalani tahanan rumah pada 2010 silam. Foto: AFP
Aung San Suu Kyi saat menyapa warga saat menjalani tahanan rumah pada 2010 silam. Foto: AFP

Kisah Hidup di Tengah Kediktatoran Militer Myanmar

Fajar Nugraha • 03 Februari 2021 10:54
Yangon: Sudah dua hari sejak militer Myanmar melancarkan kudeta dan menahan Aung San Suu Kyi. Tetapi ini bukan pertama kalinya kudeta militer terjadi di Myanmar.
 
Faktanya bagi banyak orang, ini mengingatkan pada konflik Myanmar yang terjadi di akhir 1980-an.
 
"Rasanya seperti deja vu, seperti kita kembali ke titik awal," kata seorang warga Myanmar berusia 25 tahun kepada BBC, Selasa 2 Februari 2021.

Inilah rasanya tumbuh di bawah pemerintahan junta.

Tumbuh dengan ketakutan

Wai Wai Nu berusia lima tahun ketika ayahnya diculik di depan matanya.
 
Seorang aktivis politik yang berafiliasi dengan Aung San Suu Kyi, ayah Wai Wai ditarik ke dalam truk dan dibawa pergi.
 
Baca: Lebih Dari 24 Jam Ditahan, Keberadaan Suu Kyi Belum Diketahui.
 
Dia mungkin telah dibebaskan setelah sebulan, tetapi bahkan sekarang, Wai Wai dapat mengingat bagaimana perasaannya hari itu.
 
"Saya tumbuh dengan rasa takut yang terus-menerus," katanya.
 
"Saya selalu takut sebagai seorang anak. Selalu ada tentara di luar dan saya masih bisa membayangkan ayah ditangkap. Saya ingat kami akan memasang earphone dan mendengarkan radio dengan sangat lembut,” tuturnya.
 




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan