Kepala Seksi Kesehatan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Makkah Muhammad Imran mengatakan, kasus seperti ini banyak terjadi pada jemaah yang diduga meremehkan pentingnya alas kaki selama berada di Arab Saudi.
"Jemaah menganggap sudah biasa berjalan tidak pakai sandal saat ke sawah atau tambak. Ternyata, ketika dipaksakan kaki mereka tetap luka dan melepuh," kata Imran di Makkah, Senin, 22 Juli 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Imran menjelaskan, kebiasaan berjalan tanpa alas tidak bisa menjadi jaminan. Sebab, suhu dan kondisi cuaca di Arab Saudi berbeda dengan di Tanah Air.
Baca: Jemaah Haji Disarankan Selalu Pakai Alas Kaki
"Artinya pemahaman dan informasi kepada jemaah itu sangat penting, terutama bagi mereka yang belum pernah keluar daerah dan kini langsung ke negara yang suhunya cukup tinggi. Selain itu banyak juga jemaah kita yang lupa menaruh sandalnya," kata dia.
Tim gerak cepat yang berjaga di pos-pos Masjidil Haram pun mengantisipasi hal ini dengan menyediakan sandal baru bagi jemaah yang merasa kehilangan alas kaki. Pos-pos itu berlokasi di sekitar Hijir Ismail dan di pintu utama Marwah.
"Bagi yang telanjur luka, kami menyediakan salep khusus untuk penanganan luka melepuh. Biasanya jemaah tidak perbolehkan langsung balik ke hotel karena akan dibawa ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) untuk ditangani lebih lanjut," kata Imran.
Selain alas kaki, petugas juga sudah mengimbau agar saat keluar pemondokan jemaah menggunakan pelindung dari teriknya matahari, seperti payung, penyemprot wajah, juga pelembab agar kulit tidak kering.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SBH)
