FITNESS & HEALTH

Hal Ini Bisa Jaga Otak Tetap Sehat dan Tajam, Menurut Penelitian

Mia Vale
Minggu 12 Oktober 2025 / 16:49
Jakarta: Kebanyakan orang ingin menjaga otak mereka tetap tajam, terutama seiring bertambahnya usia, untuk mencegah kondisi seperti demensia dan depresi. 

Sayangnya, hanya dua pertiga yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan otak dan apa yang sebenarnya berhasil menjaga kesehatan organ vital tersebut. 
 

Untuk mengatasi masalah ini, para ahli saraf dan ahli saraf, telah menyusun saran terbaik guna mencapai kesehatan otak yang optimal. Berikut hal yang terbukti efektif tersebut.
 

1. Jalan kaki



(Jalan kaki juga melepaskan hormon yang membuat suasana hati lebih baik dan mengurangi stres, yang secara positif memengaruhi kemampuan berpikir. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Cara paling sederhana untuk mulai meningkatkan kesehatan otak adalah dengan sering berjalan kaki, menurut Dr Wendy Suzuki, seorang ahli saraf dan profesor di New York University. 

"Cukup 10 menit berjalan kaki, bisa dilakukan siapa pun di mana pun, dan dapat menurunkan tingkat kecemasan dan depresi," ujar Suzuki dalam acara TED Intersections, kepada CNBC. 

Melakukan langkah kaki setiap hari bisa menghasilkan zat kimia saraf di otak seperti dopamin dan serotonin, tetapi juga dapat meningkatkan faktor pertumbuhan yang dapat membuat organ tersebut lebih sehat. Kuncinya, konsistensi!  
 

2. Sosialisasi dengan orang lain


Memiliki koneksi sosial yang berkualitas dalam hidup sangat bermanfaat bagi otak. Mempertahankan hubungan sosial juga dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan secara keseluruhan dan memperpanjang umur. 

"Tertawa dan interaksi sosial yang menyenangkan dapat menurunkan tingkat stres kita," tandas Suzuki. 

Mengonsumsi makanan sehat dan berjalan-jalan sudah baik untuk kesehatan otak, tapi akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi otak jika dilakukan bersama orang lain.


 

3. Latih kecerdasan emosional 


Merupakan sebuah praktik yang melibatkan pelatihan otak agar lebih fleksibel dalam menghadapi emosi. 

Misal, saat kamu menghadapi tekanan sebagai kesedihan atau kemarahan, itu sangat berbeda dengan jika kamu memaknai tekanan itu sebagai minggu yang sangat berat dan hanya perlu sedikit perawatan diri. 

Untuk itu disarankan agar mempraktikkan apa yang disebutnya "pengondisian kegembiraan" supaya merasakan emosi yang lebih positif. Praktiknya, pikirkan kenangan positif dari masa lalu dan mencoba menghidupkan kembali emosi yang kamu rasakan saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH