FITNESS & HEALTH

4 Kebiasaan Ini Bisa Cegah Terjadinya Brain Rot atau Pembusukan Otak

Aulia Putriningtias
Senin 15 September 2025 / 13:51
Jakarta: Istilah brain rot semakin mengudara di dunia digital. Istilah ini menggambarkan penurunan fungsi kognitif akibat konsumsi konten digital yang tidak berkualitas dan berulang-ulang. Bagaimana cara mencegah brain rot?

Meskipun tidak ditemukan dalam terminologi psikologi resmi, brain rot merujuk pada penurunan kemampuan berpikir kritis, daya ingat, dan fungsi eksekutif akibat paparan konten media sosial yang dangkal. 

Baca juga: 5 Langkah Cegah Brain rot

Konten seperti prank, tantangan ekstrem, dan video pendek yang hanya berfokus pada sensasi bukan substansi, disebut sebagai pemicu utama fenomena ini.

Penggunaan internet dan media sosial yang berlebihan mengurangi daya ingat, perhatian, fokus, pemikiran kritis, dan hubungan manusia. 

Hal ini dapat menyebabkan penarikan diri dari kehidupan sosial dan mengurangi aktivitas fisik, di mana faktor-faktor ini menyebabkan penurunan kognitif dan meningkatnya risiko kecemasan, depresi, dan kondisi seperti demensia.

Tentunya untuk dapat lepas dari masalah brain rot ini, kamu perlu melakukan beberapa aktivitas yang baru dan rutin untuk bisa lepas dari hal ini. 
 

Adapun beberapa cara untuk melepaskan si brain rot ini, antara lain:

 

1. Tetapkan batas waktu media sosial


Platform media sosial dirancang untuk menarik dan mempertahankan perhatian. Meskipun menggulir media sosial bisa menghibur, bermain terus menerus yang terlalu lama sering kali mengorbankan fokus, produktivitas, dan kesehatan mental.

Membatasi waktu di media sosial dapat membantu melindungi kesehatan kognitif dan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan mental. Caranya adalah dengan menetapkan waktu harian, seperti 60 menit per hari untuk bermain media sosial.

Kemudian, melakukan silent atau mode diam dari aplikasi media sosial agar kamu dapat mengurangi gangguan. Untuk melakukan ini memang cukup sulit, tetapi kamu bisa konsisten perlahan-lahan.
 

2. Olahraga teratur



(Aktivitas fisik membantu merangsang endorfin, memperbaiki sirkulasi darah ke otak, serta menjaga fungsi kognitif dan suasana hati. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Aktivitas fisik yang teratur tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan otak. Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, menyalurkan oksigen dan nutrisi penting sekaligus meningkatkan neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk beradaptasi dan berkembang.

Olahraga dapat membantu tetap tajam secara mental sekaligus mengurangi risiko penurunan kognitif. Olahraga juga membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres yang dapat terakumulasi akibat konsumsi media digital yang berlebihan dan berkontribusi terhadap kelelahan mental.

Targetkan setidaknya 150 menit olahraga sedang setiap minggu—atau 30 menit setiap hari, setidaknya lima hari seminggu. Olahraga sedang dapat mencakup jalan cepat, berenang, bersepeda, atau latihan ketahanan (seperti angkat beban).
 

3. Membaca buku


Berbeda dengan konten digital singkat, membaca buku membutuhkan perhatian yang berkelanjutan dan melibatkan otak dalam aktivitas kognitif yang lebih kompleks. Membaca adalah salah satu cara paling efektif untuk mendukung kesehatan otak.

Membaca meningkatkan fokus, pemahaman, dan kemampuan untuk memahami ide-ide yang kompleks. Ini juga memperkuat area otak yang terkait dengan bahasa dan imajinasi, menjadikannya alat yang ampuh melawan kerusakan otak. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang membaca selama 30 menit sehari cenderung tidak mengalami penurunan kognitif.

Baca juga: Kenapa Gempa Bikin Pusing?
 

4. Batasi Multitasking


Saat kamu melakukan banyak tugas sekaligus, otak beralih dengan cepat antartugas alih-alih mengerjakannya secara bersamaan, sehingga membebani memori kerja dan menurunkan kemampuan untuk fokus.

Penelitian menunjukkan bahwa melakukan banyak tugas sekaligus dalam waktu lama mengurangi memori kerja dan fungsi eksekutif, sehingga berdampak negatif pada kinerja di sekolah dan pekerjaan, serta kualitas hidup.

Alih-alih mengerjakan banyak tugas sekaligus, fokuslah pada satu tugas pada satu waktu, dan tetapkan waktu khusus untuk memeriksa email, mengerjakan proyek, atau berpikir kreatif tanpa gangguan. 

Para ahli menyarankan orang dewasa untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam. Membuat dan menjalankan rutinitas tidur dapat membantu meningkatkan kualitas dan durasi tidur kamu, serta melindungi kesehatan mental dan kognitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH