FITNESS & HEALTH

Kapan Pubertas Dimulai dan Berakhir pada Anak Perempuan?

Yatin Suleha
Rabu 17 Desember 2025 / 14:00
Jakarta: Pubertas pada anak perempuan biasanya dimulai sekitar usia 10 tahun, dengan rentang normal 8 hingga 13 tahun. Dan berakhir sekitar waktu anak perempuan mendapatkan menstruasi pertamanya, sekitar 2 hingga 3 tahun kemudian.

Usia rata-rata untuk menarche atau awal menstruasi adalah 12,2 tahun. Ada sedikit variasi tergantung pada ras. Untuk anak perempuan kulit hitam, usia rata-rata untuk menarche adalah 11,8 tahun, untuk anak perempuan Hispanik 11,6 tahun, untuk anak perempuan Asia 12,0 tahun, dan untuk anak perempuan kulit putih 12,5 tahun.

Jika anak belum mengalami perkembangan payudara pada usia 13 tahun, atau belum mengalami menstruasi pada usia 15 tahun, ia mungkin mengalami pubertas terlambat. Jika ia mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas sebelum usia 8 tahun, ia mungkin mengalami pubertas dini.
 
Banyak faktor yang dapat memengaruhi kapan pubertas dimulai, seperti gen, nutrisi, kondisi kesehatan, dan obat-obatan. Bahkan jenis makanan yang dikonsumsi anak perempuan-anak perempuan tersebut juga dapat berpengaruh.

Dalam sebuah analisis besar, anak perempuan-anak perempuan yang mengonsumsi protein dan karbohidrat berlebihan selama masa kanak-kanak lebih mungkin mengalami menstruasi lebih awal dibandingkan anak perempuan-anak perempuan yang tidak.

Penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan-anak perempuan mulai mengalami pubertas lebih awal daripada sebelumnya. Meskipun studi menunjuk pada kemungkinan penyebab, belum jelas secara pasti mengapa hal ini terjadi.


(Moms perlu perhatikan, jika anak perempuan dengan pubertas terlambat mungkin memiliki riwayat keluarga serupa atau kondisi kesehatan seperti hipotiroidisme. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

“Kami tidak tahu mengapa, tetapi kami melihat pubertas terjadi lebih awal saat ini,” kata Chandani DeZure, M.D., seorang dokter anak, spesialis neonatologi dan dokter anak di rumah sakit, serta anggota BabyCenter Medical Advisory Board.

Beberapa studi menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami pubertas lebih awal sebenarnya membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kematangan dan menghabiskan waktu lebih lama dalam fase pubertas.

Menariknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pubertas dini tidak memengaruhi tinggi badan akhir seorang anak perempuan.

Faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia atau stres juga bisa mempercepat pubertas. Misalnya, anak-anak yang tinggal di daerah dengan polusi tinggi atau mengalami trauma emosional mungkin mulai pubertas lebih cepat.

Di sisi lain, anak perempuan dengan pubertas terlambat mungkin memiliki riwayat keluarga serupa atau kondisi kesehatan seperti hipotiroidisme.
 
Orang tua bisa membantu dengan memantau pola makan anak, memastikan tidur cukup sekitar 9-11 jam per malam untuk remaja, dan menghindari paparan zat berbahaya.

Jika ada kekhawatiran, konsultasi dengan dokter anak dapat memberikan pemeriksaan hormon atau tes lainnya untuk memastikan semuanya normal.
 

Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH