FAMILY

Bagaimana Cara Mengetahui Jika Anak Perempuan Sedang Mengalami Pubertas?

A. Firdaus
Rabu 17 Desember 2025 / 18:38
Jakarta: Pubertas adalah transisi anak perempuan dari masa kanak-kanak ke dewasa dan dia akan mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dramatis, saat otak dan ovariumnya mengirimkan hormon ke seluruh tubuhnya.

“Jika orang tua dari anak perempuan usia remaja, akan tahu kapan pubertas dimulai karena tanda-tandanya tidak samar,” kata Chandani DeZure, M.D., seorang dokter anak, spesialis neonatologi dan dokter anak di rumah sakit, serta anggota BabyCenter Medical Advisory Board

Dilansir dari BabyCenter, berikut adalah tanda-tanda yang perlu diperhatikan untuk mengetahui jika anak perempuan sedang mengalami pubertas:
 

1. Tunas payudara


Penampilan tunas payudara di bawah puting seringkali menjadi tanda pertama pubertas. Areola atau kulit gelap di sekitar puting anak akan semakin gelap dan mungkin terlihat bengkak.

Payudaranya mungkin terasa nyeri, salah satu payudara mungkin mulai tumbuh lebih dulu daripada yang lain, dan payudara mungkin memiliki ukuran yang berbeda.
Hal ini semua normal, menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). Pertumbuhan payudara terus berlanjut selama pubertas, seiring dengan perkembangan kelenjar mamaria dan jaringan lemak.

Payudara anak mungkin berhenti tumbuh saat menstruasi dimulai, atau mungkin terus tumbuh sedikit selama beberapa tahun ke depan.
 

2. Pertumbuhan rambut


Anak akan mulai tumbuh rambut di ketiak, area genital, dan kaki. Pada sekitar 15% anak perempuan, rambut kemaluan muncul sebelum payudara mulai tumbuh. Rambut akan mulai tipis dan halus, lalu secara bertahap menjadi lebih tebal dan gelap.
 

3. Sekresi vagina


Sekitar 6 hingga 12 bulan sebelum menstruasi pertama, banyak anak perempuan mengalami sekresi vagina (leukorrhea) dalam jumlah kecil hingga sedang sebagai respons terhadap peningkatan estrogen. Sekresi ini biasanya bening atau putih dan sepenuhnya normal. Faktanya, sekresi ini membantu menjaga vagina tetap bersih dan sehat.
 

4. Perubahan kulit


Peningkatan kadar hormon juga dapat menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak dan keringat. Anak perempuan mungkin merasa lebih berkeringat dan memiliki bau badan yang lebih kuat, serta jerawat. Dia mungkin ingin mulai menggunakan deodoran atau antiperspirant setelah memasuki masa pubertas.
 

5. Perubahan ukuran tubuh


Anak perempuan menjadi lebih tinggi dan berat selama masa pubertas. Anggota tubuh biasanya tumbuh lebih dulu daripada tubuh bagian atas, itulah mengapa anak mungkin terlihat seperti 'hanya tangan dan kaki' hingga bagian tubuh lainnya mengikuti.

Mungkin memperhatikan pinggulnya menjadi lebih lebar dan pinggangnya terlihat lebih kecil. Vulva dan labia-nya akan bertambah besar, dan vagina serta rahimnya juga tumbuh.
 

6. Tantangan emosional


Dengan peningkatan hormon estrogen dan progesteron, anak mungkin merasa mudah marah dan moody kadang-kadang. Dia mungkin lebih peduli tentang penampilannya, dan dia mungkin merasa stres dan tidak aman.

Pada saat yang sama, dia lebih mampu mengekspresikan perasaannya, jadi dorong dia untuk berbagi, dan dapatkan bantuan profesional jika diperlukan. Selain perubahan fisik, pubertas juga membawa perubahan emosional seperti peningkatan kepercayaan diri atau sebaliknya, perasaan canggung.

Orang tua bisa membantu dengan membicarakan perubahan ini secara terbuka, memberikan edukasi tentang menstruasi, dan memastikan anak merasa didukung. Jika anak mengalami depresi atau kecemasan berat, konsultasi dengan psikolog anak bisa bermanfaat. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH