FITNESS & HEALTH

Nyata! Nakal atau Enggak, Bisa Kena Sifilis, Lho, Ini Data Kemenkes!

Mia Vale
Senin 16 Juni 2025 / 18:19
Jakarta: Seperti kita tahu, sifilis atau umum juga disebut penyakit raja singa, merupakan salah satu jenis penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Penyakit ini disebabkan bakteri treponema pallidum ini, pada awalnya secara umum muncul luka yang tidak nyeri pada alat kelamin, rektum (sistem pencernaan yang terletak dekat usus besar), atau mulut.

Baca juga: Dapatkah Sifilis Ditularkan ke Janin? Begini Penjelasan Dokter

Kita mungkin sering mendengar kalau sifilis berisiko pada mereka yang sering berganti pasangan seksual, berhubungan seks tanpa pengaman, memiliki pasangan seksual dengan sifilis, orientasi LSL dan positif HIV. 

Tapi, ternyata tidak! Faktanya, penyakit raja singat ini bukan hanya "berlaku" pada orang-orang yang nakal saja, tapi juga bisa terjadi pada mereka yang "enggak bandel" untuk urusan seksual. 
 

Siapapun bisa terkena


"Sifilis enggak pilih-pilih. Yang enggak 'nakal' pun bisa kena. Karena itu, jangan cuma jaga image. Jaga kesehatanmu juga," tegas Kemenkes yang dikutip dari postingan akun Instagramnya, Sabtu, 14 Juni 2025. 

Bahkan menurut data Kemenkes pada postingan tersebut, penyakit ini banyak menyerang masyarakat. Karena faktanya, berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan tahun 2024, ada 23.347 orang yang terinfeksi raja singa atau sifilis. 

Dan ngerinya, sifilis juga bisa terjadi pada mereka yang tidak melakukan hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Ya, penyakit ini tidak pilah-pilih, semua orang bisa terjangkit. 
 

Awas, bisa timbul tanpa gejala!



(Sifilis atau penyakit raja singa adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Sama seperti beberapa penyakit lain, sifilis juga bisa timbul tanpa gejala, begitu yang diungkapkan Kemenkes. Inilah yang menyebabkan banyakorang yang tidak menyadari kalau dirinya terkena raja singa. 

Ibaratnya, penyakit ini bisa tidak bergejala dalam waktu lama, membuat banyak orang tidak sadar telah menjadi pembawa (carrier) bagi pasangan atau orang lain. 

Kalaupun ada, gejala yang muncul umum ditemui, seperti keputihan atau luka biasa. Memang, gejalanya sendiri mucul bergantung jenis sifilis yang dialami. 

Seperti pada awal terkena, tanda penderita sifilis primer umumnya berupa luka kecil (chancre) di tempat bakteri masuk pada 10 - 90 hari setelah terpapar. 

Biasanya akan muncul di sekitar kelamin, mulut, atau dubur. Selanjutnya, jika seseorang terkena sifilis sekunder, dia akan mengalami tanda ruam pada telapak tangan dan kaki setelah beberapa minggu luka menghilang. Dalam beberapa kasus, ruam bisa disertai kutil di area kelamin atau mulut.

Nah, ada pula jenis sifilis laten, di mana gejalanya tidak akan muncul selama bertahun-tahun. Namun bakteri tetap hidup di dalam penderita dan bisa menularkan. 

Dan terakhir, sifilis tersier, di mana gejalanya akan muncul 10-30 tahun setelah infeksi pertama. Yang menakutkan dari jenis sifilis tersier, gejala bisa muncul berupa kerusakan organ secara permanen.
 

Langkah yang diambil pemerintah 


Tingginya angka sifilis di Indonesia memang dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya adalah minimnya edukasi tentang kesehatan seksual di masyarakat. Untuk itu, sebagai respons atas peningkatan kasus ini, Kementerian Kesehatan telah memperkuat kampanye kesehatan seksual, termasuk melalui media sosial dan penyuluhan di fasilitas kesehatan primer.

Tak hanya pemberian edukasi, pemerintah, khususnya Kemenkes juga memperluas jangkauan layanan deteksi dini dan pengobatan. Pemerintah meminta masyarakat untuk lebih berani memeriksakan kesehatan seksual, termasuk melakukan tes IMS secara berkala. 

Upaya deteksi sifilis melalui skrining pada ibu hamil juga dilakukan secara masif. Pasalnya, ini penting untuk mencegah penularan dari ibu ke anak, yang bisa menyebabkan kematian bayi atau cacat bawaan. 

Baca juga: Apakah Raja Singa Sama dengan Sifilis?

Pun dengan masyarakat yang merasa berisiko atau memiliki pasangan yang pernah terinfeksi sifilis, sebaiknya segera memeriksakan diri. Ingat, jika pengobatan sifilis cepat dilakukan pada tahap awal, ini akan cukup efektif.   


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH