FITNESS & HEALTH
3 Sebab Screen Time pada Bayi Tak Dianjurkan
Yatin Suleha
Rabu 30 April 2025 / 20:10
Jakarta: Tak bisa dipungkiri kecanggihan gadget saat ini memenuhi hampir berbagai kebutuhan kehidupan sehari-hari. Sebut saja televisi, komputer, laptop, smartphone, dan jenis gawai lainnya.
Bagi anak-anak, khususnya di masa perkembangannya, aturan screen time perlu diterapkan sedini mungkin. Hal ini dikarenakan terlalu banyak menatap layar dapat membuat anak menjadi pasif dan dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
(WHO dan ilmuwan otak terkemuka di dunia, Patricia Kuhl merekomendasikan, bayi (usia kurang dari 1 tahun), waktu menonton layar tidak direkomendasikan-kecuali mendapatkan telepon video call dari sanak atau saudara untuk beberapa menit. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Dalam "WHO Guidelines on Physical Activity, Sedentary Behaviour and Sleep for Children under 5 Years of Age," WHO memberikan panduan screen time untuk bayi dan anak.
Baca juga: Ini Batasan Screen Time Anak Menurut WHO
Baca juga: Dampak Baik dan Buruk Screen Time pada Anak
Dan, menurut ilmuwan otak terkemuka di dunia, Patricia Kuhl dalam paparannya bertajuk "Babies need humans, not screens" bayi paling banyak belajar bukan dari benda seperti gadget, melainkan dari manusia.
"Bahkan jika kamu menunjukkan video yang menarik, perbedaan dalam pembelajarannya sangat luar biasa. Anda mendapatkan pembelajaran yang jenius dari manusia yang hidup, dan kamu tidak mendapatkan pembelajaran sama sekali dari mesin," terang Kuhl.
Mungkin itulah sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan tidak ada waktu menonton layar untuk bayi di bawah usia 2 tahun dan tidak lebih dari satu jam waktu menonton layar sehari untuk mereka yang berusia 2 hingga 4 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Bagi anak-anak, khususnya di masa perkembangannya, aturan screen time perlu diterapkan sedini mungkin. Hal ini dikarenakan terlalu banyak menatap layar dapat membuat anak menjadi pasif dan dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Bagaimana dengan bayi?
(WHO dan ilmuwan otak terkemuka di dunia, Patricia Kuhl merekomendasikan, bayi (usia kurang dari 1 tahun), waktu menonton layar tidak direkomendasikan-kecuali mendapatkan telepon video call dari sanak atau saudara untuk beberapa menit. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Dalam "WHO Guidelines on Physical Activity, Sedentary Behaviour and Sleep for Children under 5 Years of Age," WHO memberikan panduan screen time untuk bayi dan anak.
Baca juga: Ini Batasan Screen Time Anak Menurut WHO
Dan, ini adalah poinnya berdasarkan usia:
- 1. Bayi (usia kurang dari 1 tahun): Waktu menonton layar tidak direkomendasikan.
- 2. Usia 1-2 tahun: Tidak ada waktu menonton layar untuk anak berusia 1 tahun. Tidak lebih dari satu jam untuk anak berusia 2 tahun, dengan waktu yang lebih singkat lebih baik.
- 3. Usia 3 hingga 4 tahun: Tidak lebih dari satu jam.
Baca juga: Dampak Baik dan Buruk Screen Time pada Anak
Dan, menurut ilmuwan otak terkemuka di dunia, Patricia Kuhl dalam paparannya bertajuk "Babies need humans, not screens" bayi paling banyak belajar bukan dari benda seperti gadget, melainkan dari manusia.
"Bahkan jika kamu menunjukkan video yang menarik, perbedaan dalam pembelajarannya sangat luar biasa. Anda mendapatkan pembelajaran yang jenius dari manusia yang hidup, dan kamu tidak mendapatkan pembelajaran sama sekali dari mesin," terang Kuhl.
Mungkin itulah sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan tidak ada waktu menonton layar untuk bayi di bawah usia 2 tahun dan tidak lebih dari satu jam waktu menonton layar sehari untuk mereka yang berusia 2 hingga 4 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0171 [51]