FITNESS & HEALTH
Berapa Lama Kamu Menularkan Flu? Dokter Menjelaskannya
Mia Vale
Kamis 27 Maret 2025 / 22:54
Jakarta: Setiap tahun, jutaan orang terserang flu (influenza), yang mengakibatkan mereka tidak masuk kerja, tidak masuk sekolah, dan menghabiskan banyak waktu di balik selimut dengan tisu dan secangkir teh hangat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), influenza telah menyebabkan 9,3 juta hingga 41 juta penyakit setiap tahunnya antara tahun 2010 dan 2024.
Bahkan beberapa tahun terakhir, virus pernapasan tampaknya menyerang lebih keras dan menyebar lebih cepat, sehingga semakin penting untuk mengetahui dengan jelas berapa lama kamu menularkan flu.
Jika kamu atau para kesayangan di rumah terserang gejala flu klasik seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh, kamu perlu tahu pentingnya melindungi diri sendiri dan orang-orang sekitar.
Utamanya bagi mereka yang paling berisiko, termasuk bayi baru lahir, wanita hamil, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Berikut ini, Linda Yancey, MD, spesialis penyakit menular bersertifikat di Rumah Sakit Memorial Hermann di Houston, menjelaskan berapa lama flu tetap menular dan berbagi panduan dokter ahli untuk mencegah penyebarannya.
.jpg)
(Seseorang dapat menularkan flu selama 1 hari sebelum gejala muncul hingga 5–7 hari setelah gejala muncul. Namun, masa penularan flu dapat bervariasi tergantung beberapa faktor. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
"Orang-orang dapat menularkan flu sejak sehari sebelum gejala muncul dan berlangsung , berkisar seminggu," tegas Dr. Yancey, seperti dikutip The Healthy.
Namun, anak-anak kecil, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat terus menyebarkan virus untuk jangka waktu yang lebih lama, bahkan bisa hingga dua minggu.
Dengan kata lain, bila kamu mudah menularkan virus kepada orang lain, sebaiknya tetap di rumah ketika sedang sakit. Atau kenakan masker ketika berada di tempat umum. Ini tentu bisa membantu mengurangi risiko penyebaran virus ke orang lain.
Cara paling efektif untuk menurunkan risiko terkena flu adalah dengan mendapatkan vaksin flu, begitu saran Dr Yancey. Selain vaksinasi, kenakan masker di dalam ruangan yang ramai atau tempat-tempat yang paling mungkin kamu terserang flu menawarkan lapisan perlindungan lainnya.
Bila terkena flu, perhatikan benar gejala awal, seperti demam, menggigil, kelelahan, atau nyeri tubuh. Pasalnya, flu dapat berkembang dalam beberapa hari setelah terpapar. Sering mencuci tangan, menghindari menyentuh wajah, dan menjaga kebersihan dengan baik dapat mengurangi kemungkinan infeksi.
Mendukung sistem kekebalan tubuh juga merupakan kuncinya. Tetap terhidrasi, mengonsumsi makanan kaya nutrisi, dan cukup tidur dapat membantu tubuh melawan penyakit.
Baca juga: Moms, Waspadai 6 Tanda Darurat Flu pada Anak!
Tidak seorang pun ingin terkena flu, tapi apa daya, penyakit ini justru paling umum menyerang, tanpa memandang siapa kamu. Untungnya, mengambil beberapa tindakan pencegahan dapat membantu menjaga masyarakat tetap aman.
Selain langkah-langkah yang sudah disebut di atas, berikut beberapa cara lain untuk menghentikan flu:
- Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air selama minimal 20 detik, terutama setelah batuk, bersin, atau menyentuh permukaan yang digunakan bersama
- Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan tisu atau siku untuk mencegah penyebaran kuman di udara
- Bersihkan permukaan seperti gagang pintu, sakelar lampu, dan ponsel secara teratur untuk membunuh virus yang masih ada
- Hindari menyentuh wajah jika memungkinkan
- Jaga aliran udara yang baik untuk membantu mengurangi konsentrasi kuman di udara di dalam ruangan
- Tetap terhidrasi dan beristirahat minum yang baik, pola makan yang seimbang, dan cukup tidur
Meski dianggap tidak terlalu mengkhawatirkan, flu juga jangan dianggap enteng. Segera hubungi dokter, bila kamu atau keluarga, mengalami:
Ingat, sebagian besar kasus flu dapat diobati di rumah dengan istirahat dan minum cairan, tetapi tanda-tanda tertentu memerlukan perhatian medis segera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), influenza telah menyebabkan 9,3 juta hingga 41 juta penyakit setiap tahunnya antara tahun 2010 dan 2024.
Bahkan beberapa tahun terakhir, virus pernapasan tampaknya menyerang lebih keras dan menyebar lebih cepat, sehingga semakin penting untuk mengetahui dengan jelas berapa lama kamu menularkan flu.
Jika kamu atau para kesayangan di rumah terserang gejala flu klasik seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh, kamu perlu tahu pentingnya melindungi diri sendiri dan orang-orang sekitar.
Utamanya bagi mereka yang paling berisiko, termasuk bayi baru lahir, wanita hamil, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Berikut ini, Linda Yancey, MD, spesialis penyakit menular bersertifikat di Rumah Sakit Memorial Hermann di Houston, menjelaskan berapa lama flu tetap menular dan berbagi panduan dokter ahli untuk mencegah penyebarannya.
Durasi seseorang menularkan flu
.jpg)
(Seseorang dapat menularkan flu selama 1 hari sebelum gejala muncul hingga 5–7 hari setelah gejala muncul. Namun, masa penularan flu dapat bervariasi tergantung beberapa faktor. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
"Orang-orang dapat menularkan flu sejak sehari sebelum gejala muncul dan berlangsung , berkisar seminggu," tegas Dr. Yancey, seperti dikutip The Healthy.
Namun, anak-anak kecil, lansia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat terus menyebarkan virus untuk jangka waktu yang lebih lama, bahkan bisa hingga dua minggu.
Dengan kata lain, bila kamu mudah menularkan virus kepada orang lain, sebaiknya tetap di rumah ketika sedang sakit. Atau kenakan masker ketika berada di tempat umum. Ini tentu bisa membantu mengurangi risiko penyebaran virus ke orang lain.
Yang harus dilakukan jika terkena flu
Cara paling efektif untuk menurunkan risiko terkena flu adalah dengan mendapatkan vaksin flu, begitu saran Dr Yancey. Selain vaksinasi, kenakan masker di dalam ruangan yang ramai atau tempat-tempat yang paling mungkin kamu terserang flu menawarkan lapisan perlindungan lainnya.
Bila terkena flu, perhatikan benar gejala awal, seperti demam, menggigil, kelelahan, atau nyeri tubuh. Pasalnya, flu dapat berkembang dalam beberapa hari setelah terpapar. Sering mencuci tangan, menghindari menyentuh wajah, dan menjaga kebersihan dengan baik dapat mengurangi kemungkinan infeksi.
Mendukung sistem kekebalan tubuh juga merupakan kuncinya. Tetap terhidrasi, mengonsumsi makanan kaya nutrisi, dan cukup tidur dapat membantu tubuh melawan penyakit.
Baca juga: Moms, Waspadai 6 Tanda Darurat Flu pada Anak!
Cara mencegah penyebaran flu
Tidak seorang pun ingin terkena flu, tapi apa daya, penyakit ini justru paling umum menyerang, tanpa memandang siapa kamu. Untungnya, mengambil beberapa tindakan pencegahan dapat membantu menjaga masyarakat tetap aman.
Selain langkah-langkah yang sudah disebut di atas, berikut beberapa cara lain untuk menghentikan flu:
- Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air selama minimal 20 detik, terutama setelah batuk, bersin, atau menyentuh permukaan yang digunakan bersama
- Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan tisu atau siku untuk mencegah penyebaran kuman di udara
- Bersihkan permukaan seperti gagang pintu, sakelar lampu, dan ponsel secara teratur untuk membunuh virus yang masih ada
- Hindari menyentuh wajah jika memungkinkan
- Jaga aliran udara yang baik untuk membantu mengurangi konsentrasi kuman di udara di dalam ruangan
- Tetap terhidrasi dan beristirahat minum yang baik, pola makan yang seimbang, dan cukup tidur
Kapan harus ke dokter?
Meski dianggap tidak terlalu mengkhawatirkan, flu juga jangan dianggap enteng. Segera hubungi dokter, bila kamu atau keluarga, mengalami:
- - Kesulitan bernapas atau sesak napas
- - Nyeri dada atau tekanan terus-menerus
- - Demam tinggi yang tidak kunjung reda
- - Dehidrasi berat (tanda-tandanya termasuk pusing, mulut kering, atau sedikit atau tidak buang air kecil)
- - Gejala flu yang membaik tetapi kemudian kembali dengan demam dan batuk yang lebih parah—ini dapat mengindikasikan infeksi sekunder
- - Kebingungan atau disorientasi tiba-tiba, terutama pada anak-anak atau orang dewasa yang lebih tua
Ingat, sebagian besar kasus flu dapat diobati di rumah dengan istirahat dan minum cairan, tetapi tanda-tanda tertentu memerlukan perhatian medis segera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)