FITNESS & HEALTH
Jangan Menunggu Sakit, Inilah 6 Penyakit yang Siap Merajalela Saat Musim Hujan
Mia Vale
Rabu 12 November 2025 / 16:12
Jakarta: Musim hujan bisa membawa banyak kesenangan - utamanya anak-anak - kehijauan, dan udara sejuk. Namun, musim hujan juga mengundang banyak gangguan kesehatan. Ya, saat musik hujan sudah mulai datang, beberapa penyakit siap menyerang.
Utamanya bila imun tubuhmu sedang menurun. Sebagai orang tua yang memiliki anak kecil, perlu ekstra hati-hati selama musim hujan untuk mencegah gangguan tersebut. Apa saja penyakit yang umumnya timbul kala musim hujan datang?
Merupakan penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh berbagai virus, salah satunya rhinovirus. Penyebaran bisa melalui batuk, bersin, dan benda yang terkontaminasi.
Gejalanya menurut laman Hello Sehat, antara lain, demam, nyeri sendi, bersin-bersin, dan tidak enak badan. Meski sebagian besar tidak berbahaya, kamu tetap harus mewaspadainya, apalagi bila memiliki riwayat pneumonia.
.jpg)
(Gejala demam berdarah salah satunya demam tinggi mendadak. Suhu bisa mencapai 39-40 derajat Celsius dan tidak membaik hanya dengan obat penurun panas biasa. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Genangan air selama musim hujan menjadi tempat sempurna bagi nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue untuk berkembang biak. Selain demam, gejalanya ditandai dengan nyeri otot, tulang, dan sendi.
Jika dibiarkan, DBD bisa berakibat fatal, mulai dari perdarahan, syok karena tekanan darah menurun, hingga kematian. Pencegahanhya, lakukan 3M, yaitu menguras tampungan air, menutup genangan, dan mendaur ulang bahan bekas.
Penyakit ini ditandai dengan frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh virus dan bakteri, seperti Rotavirus, E. Coli, dan Shigella.
Umumnya menular melalui makanan yang terkontaminasi. Diare bisa menyebabkan dehidrasi dan kekurangan gizi karena makanan yang belum selesai diproses sudah dikeluarkan oleh sistem pencernaan.
Penyakit diare bisa dicegah dengan menjaga daya tahan tubuh. Cara terbaik untuk mencegah dan mengatasi penyakit diare di musim hujan adalah dengan menjaga daya tahan tubuh.
Genangan air pada musim hujan membuat bakteri Leptospira interrogans dari urine dan darah hewan pengerat dapat dengan mudah menular ke manusia. Akibatnya, bisa menyebabkan penyakit leptospirosis atau kencing tikus.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi kulit menguning, detak jantung tidak teratur, dan mata merah. Awas, leptospirosis bisa menyebabkan gagal ginjal hingga kerusakan otak. Jadi segera berobat ke dokter bila terjangkit penyakit ini, di mana pasien biasanya diberi antibiotik sebagai pengobatan.
PKTM atau flu Singapura biasanya meningkat selama musim hujan. Disebabkan infeksi Enterovirus, PKTM bisa dengan mudah berkembang dan menular selama musim penghujan.
Gejala utamanya, muncul ruam dan benjolan kecil di sekitar telapak tangan, kaki, dan lapisan mukosa mulut, disertai nyeri tenggorokan dan penurunan nafsu makan.
Penyakit ini bisa sembuh sendiri setelah pasien menjalani perawatan suportif 7–10 hari, yaitu dengan banyak beristirahat dan meningkatkan asupan air putih.
Menurut The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, penyakit tipes di Indonesia memang lebih banyak ditemukan saat musim hujan. Pasalnya, kelembapan udara dan angin dinilai menjadi dua faktor utama mengapa bakteri Salmonella typhi lebih banyak berkembang pada musim hujan.
Ciri utama dari tipes adalah suhu tubuh yang naik-turun dan mencapai puncaknya (38,5–40°C) pada malam hari. Nah, cara terbaik untuk tidak mudah terserang penyakit saat musik hujan adalah menjaga iminitas tubuh.
Misal, jaga asupan makan, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, mencuci tangan sebelum makan, berolahraga, dan mengelola stres. Jika khawatir dengan kondisi tubuh selama musim hujan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Ingat, jangan menunggu sakit untuk menjaga daya tahan tubuh!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Utamanya bila imun tubuhmu sedang menurun. Sebagai orang tua yang memiliki anak kecil, perlu ekstra hati-hati selama musim hujan untuk mencegah gangguan tersebut. Apa saja penyakit yang umumnya timbul kala musim hujan datang?
1. Influenza
Merupakan penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh berbagai virus, salah satunya rhinovirus. Penyebaran bisa melalui batuk, bersin, dan benda yang terkontaminasi.
Gejalanya menurut laman Hello Sehat, antara lain, demam, nyeri sendi, bersin-bersin, dan tidak enak badan. Meski sebagian besar tidak berbahaya, kamu tetap harus mewaspadainya, apalagi bila memiliki riwayat pneumonia.
2. Demam berdarah dengue
(Gejala demam berdarah salah satunya demam tinggi mendadak. Suhu bisa mencapai 39-40 derajat Celsius dan tidak membaik hanya dengan obat penurun panas biasa. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Genangan air selama musim hujan menjadi tempat sempurna bagi nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue untuk berkembang biak. Selain demam, gejalanya ditandai dengan nyeri otot, tulang, dan sendi.
Jika dibiarkan, DBD bisa berakibat fatal, mulai dari perdarahan, syok karena tekanan darah menurun, hingga kematian. Pencegahanhya, lakukan 3M, yaitu menguras tampungan air, menutup genangan, dan mendaur ulang bahan bekas.
3. Diare
Penyakit ini ditandai dengan frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh virus dan bakteri, seperti Rotavirus, E. Coli, dan Shigella.
Umumnya menular melalui makanan yang terkontaminasi. Diare bisa menyebabkan dehidrasi dan kekurangan gizi karena makanan yang belum selesai diproses sudah dikeluarkan oleh sistem pencernaan.
Penyakit diare bisa dicegah dengan menjaga daya tahan tubuh. Cara terbaik untuk mencegah dan mengatasi penyakit diare di musim hujan adalah dengan menjaga daya tahan tubuh.
4. Leptospirosis
Genangan air pada musim hujan membuat bakteri Leptospira interrogans dari urine dan darah hewan pengerat dapat dengan mudah menular ke manusia. Akibatnya, bisa menyebabkan penyakit leptospirosis atau kencing tikus.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi kulit menguning, detak jantung tidak teratur, dan mata merah. Awas, leptospirosis bisa menyebabkan gagal ginjal hingga kerusakan otak. Jadi segera berobat ke dokter bila terjangkit penyakit ini, di mana pasien biasanya diberi antibiotik sebagai pengobatan.
5. Penyakit tangan kaki dan mulut
PKTM atau flu Singapura biasanya meningkat selama musim hujan. Disebabkan infeksi Enterovirus, PKTM bisa dengan mudah berkembang dan menular selama musim penghujan.
Gejala utamanya, muncul ruam dan benjolan kecil di sekitar telapak tangan, kaki, dan lapisan mukosa mulut, disertai nyeri tenggorokan dan penurunan nafsu makan.
Penyakit ini bisa sembuh sendiri setelah pasien menjalani perawatan suportif 7–10 hari, yaitu dengan banyak beristirahat dan meningkatkan asupan air putih.
6. Tipes
Menurut The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, penyakit tipes di Indonesia memang lebih banyak ditemukan saat musim hujan. Pasalnya, kelembapan udara dan angin dinilai menjadi dua faktor utama mengapa bakteri Salmonella typhi lebih banyak berkembang pada musim hujan.
Ciri utama dari tipes adalah suhu tubuh yang naik-turun dan mencapai puncaknya (38,5–40°C) pada malam hari. Nah, cara terbaik untuk tidak mudah terserang penyakit saat musik hujan adalah menjaga iminitas tubuh.
Misal, jaga asupan makan, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, mencuci tangan sebelum makan, berolahraga, dan mengelola stres. Jika khawatir dengan kondisi tubuh selama musim hujan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Ingat, jangan menunggu sakit untuk menjaga daya tahan tubuh!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0052 [53]
