COMMUNITY
Sindir Pejabat Rakus di Lagu Baru, Kelompok Penerbang Roket Muncul di dekat Stasiun MRT
Basuki Rachmat
Jumat 19 September 2025 / 10:45
Jakarta: Trio rock and roll asal Jakarta, Kelompok Penerbang Roket (KPR), resmi merilis single terbaru berjudul “TIGOR”. Menariknya, lagu ini pertama kali diperkenalkan lewat gigs dadakan yang berlangsung meriah bersama para penggemar di area publik Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, pada Jumat, 19 September 2025.
Dalam penampilan kejutan tersebut, KPR membawakan lima lagu, termasuk deretan hits populer mereka seperti “Anjing Jalanan”, “Permisi”, “Dimana Merdeka”, “Mati Muda”, dan debut perdana “TIGOR” di hadapan publik.
Single “TIGOR” sendiri menjadi lembar baru dalam perjalanan musikal I Gusti Viki Vikranta (drum), John Paul Patton (bass, vokal), dan Rey Marshall (gitar, vokal). Seperti karya-karya sebelumnya, KPR tetap setia mengusung isu sosial politik yang dekat dengan keresahan sehari-hari.
Pemberian judul “TIGOR” merupakan sebuah singkatan dari “Tikus Gorong-Gorong” yang digambarkan sebagai sosok yang hidup di kegelapan, mengendap-endap, namun pelan-pelan naik ke permukaan untuk menggerogoti, atau bisa dibilang sebagai lambang kerakusan.
Lebih dalam, penggambaran tersebut juga bisa disematkan ke orang-orang yang setelah mendapatkan kekuasaan atau jabatan, malah menjadi versi terburuk dari dirinya.
“Orang-orang kayak gini nggak pantas hidup di tengah kita. Buang aja ke hutan, biar nggak ngotori,” ungkap Rey Marshall dalam siaran pers yang diterima Medcom.id.
Secara musikal, “TIGOR” menyuguhkan karakter khas Kelompok Penerbang Roket: rock penuh tenaga, distorsi yang saling bersahutan, dan lirik lugas tanpa kompromi. Melalui lagu ini, KPR berharap publik tidak mudah terjebak janji manis para pemegang kekuasaan.
“Omongannya manis, tapi itu cuma umpan. Kita semua tahu ujung-ujungnya apa, jadi jangan gampang percaya,” lanjut John Paul Patton.
Proses penggarapan “TIGOR” berlangsung cepat. Hanya dalam waktu tiga bulan sejak Juni lalu, lagu ini rampung digarap di Dexter Studios, dengan ide awal dari John Paul Patton. Proses mixing kemudian ditangani oleh Viki Vikranta, sementara tahap mastering dikerjakan di Abbey Road Studio.
Perilisan single ini juga menjadi penanda kerja sama Kelompok Penerbang Roket dengan PLP Records, label rekaman asal Jakarta.
“Ini lagu yang lahir dari rasa muak. Kita muak lihat negeri ini digerogoti, muak lihat orang-orang yang rakus terus dikasih panggung. Jadi kita lawan dengan cara kita pakai musik,” tutup Viki Vikranta.
Bagi Sobat Medcom yang penasaran dengan karya teranyar Kelompok Penerbang Roket yang penuh tenaga, single "TIGOR" kini sudah dapat kalian dengarkan di berbagai platform musik digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)
Dalam penampilan kejutan tersebut, KPR membawakan lima lagu, termasuk deretan hits populer mereka seperti “Anjing Jalanan”, “Permisi”, “Dimana Merdeka”, “Mati Muda”, dan debut perdana “TIGOR” di hadapan publik.
Baca juga: Matt Reeves Konfirmasi Sekuel Film Batman, Hadirkan Musuh Baru |
Single “TIGOR” sendiri menjadi lembar baru dalam perjalanan musikal I Gusti Viki Vikranta (drum), John Paul Patton (bass, vokal), dan Rey Marshall (gitar, vokal). Seperti karya-karya sebelumnya, KPR tetap setia mengusung isu sosial politik yang dekat dengan keresahan sehari-hari.
Pemberian judul “TIGOR” merupakan sebuah singkatan dari “Tikus Gorong-Gorong” yang digambarkan sebagai sosok yang hidup di kegelapan, mengendap-endap, namun pelan-pelan naik ke permukaan untuk menggerogoti, atau bisa dibilang sebagai lambang kerakusan.
Lebih dalam, penggambaran tersebut juga bisa disematkan ke orang-orang yang setelah mendapatkan kekuasaan atau jabatan, malah menjadi versi terburuk dari dirinya.
“Orang-orang kayak gini nggak pantas hidup di tengah kita. Buang aja ke hutan, biar nggak ngotori,” ungkap Rey Marshall dalam siaran pers yang diterima Medcom.id.
Secara musikal, “TIGOR” menyuguhkan karakter khas Kelompok Penerbang Roket: rock penuh tenaga, distorsi yang saling bersahutan, dan lirik lugas tanpa kompromi. Melalui lagu ini, KPR berharap publik tidak mudah terjebak janji manis para pemegang kekuasaan.
“Omongannya manis, tapi itu cuma umpan. Kita semua tahu ujung-ujungnya apa, jadi jangan gampang percaya,” lanjut John Paul Patton.
Proses penggarapan “TIGOR” berlangsung cepat. Hanya dalam waktu tiga bulan sejak Juni lalu, lagu ini rampung digarap di Dexter Studios, dengan ide awal dari John Paul Patton. Proses mixing kemudian ditangani oleh Viki Vikranta, sementara tahap mastering dikerjakan di Abbey Road Studio.
Perilisan single ini juga menjadi penanda kerja sama Kelompok Penerbang Roket dengan PLP Records, label rekaman asal Jakarta.
Baca juga: Tak Mau Memihak Ahmad Dhani atau Once di Kisruh Royalti, Slank: Fight Aja Lo Berdua |
“Ini lagu yang lahir dari rasa muak. Kita muak lihat negeri ini digerogoti, muak lihat orang-orang yang rakus terus dikasih panggung. Jadi kita lawan dengan cara kita pakai musik,” tutup Viki Vikranta.
Bagi Sobat Medcom yang penasaran dengan karya teranyar Kelompok Penerbang Roket yang penuh tenaga, single "TIGOR" kini sudah dapat kalian dengarkan di berbagai platform musik digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)