BEAUTY

Jenggot Pria Menjadi Sarang Bakteri, Begini 8 Tips Menjaganya Tetap Bersih

A. Firdaus
Kamis 18 September 2025 / 15:11
Jakarta: Jenggot adalah rambut yang tumbuh di wajah, khususnya di area dagu, pipi, dan leher pria. Jenggot juga seringkali dianggap sebagai simbol maskulinitas dan kebijaksanaan.

Sayangnya, di balik maskulinitas dan kebijaksanaan dari jenggot tersimpan bakteri yang menurut penelitian mengandung lebih banyak dan berbahaya ketimbang bulu anjing. Studi itu dipublikasikan di European Radiology pada tahun 2019 dengan melibatkan 18 pria berjenggot yang rentang usianya antara 18 hingga 76 tahun, serta 30 anjing dari berbagai ras.

Ternyata, ke-18 pria tersebut memiliki jumlah mikroba yang tinggi di janggut mereka, tetapi hanya 23 dari 30 anjing yang memilikinya. Hal yang lebih mengejutkan yakni tujuh dari pria tersebut membawa bakteri yang diketahui berbahaya bagi manusia, seperti Enterococcus faecalis (bakteri usus) dan Staphylococcus aureus. Di antara anjing-anjing tersebut, hanya empat yang membawa jenis bakteri berbahaya tersebut.

Baca juga: Studi: Minum Alkohol dan Soda Memengaruhi Rambut Rontok, Ini Penjelasannya

Para peneliti menilai jenggot lebih menjebak bakteri karena jenggot menciptakan lingkungan mikro. Misalnya, rambut menjebak kelembapan, sel-sel kulit, minyak, partikel makanan, keringat, dan debu. Semua ini dapat memberi makan bakteri.
 

Cara merawat kebersihan jenggot 


Para peneliti akhirnya menyarankan untuk menjaga kebersihan jenggot yang baik bukan berarti mencukur bersih; melainkan merawatnya dengan benar. Berikut caranya melansir Antara:
 

1. Sampo jenggot


Langkah pertama dapat dilakukan dengan menggunakan sampo jenggot yang lembut atau pembersih wajah yang ringan.
 

2. Cuci dua hari sekali


Tergantung seberapa tebal atau panjang jenggotmu, cucilah setiap dua hari sekali atau beberapa kali seminggu. Namun, terlalu sering mencuci dapat mengeringkan kulit di bawahnya.
 

3. Gunakan minyak jenggot


Gunakan juga minyak atau balsem jenggot membantu menjaga kelembutan rambut, mengontrol rasa gatal dan pengelupasan, serta mengunci kelembapan. Kondisioner menjaga kulit di bawahnya tetap ternutrisi.
 

4. Scrub lembut


Produk lain yang dapat menjadi pilihan yakni scrub lembut atau alat pengelupas di bawah jenggot 2-3 kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati, mengurangi penumpukan, dan mencegah 'ketombe jenggot'.
 

5. Dipangkas sesekali


Jenggot yang terawat baik pun dapat dipangkas sesekali untuk menghilangkan ujung bercabang, menjaga bentuknya, dan mengurangi tempat persembunyian bakteri. Garis tepi, pipi, dan leher yang dipangkas rapi membantu menjaga kebersihan dan gaya rambut.
 

6. Bersihkan pelindung alat menyukur jenggot


Hal lain yang perlu diperhatikan yakni membersihkan pelindung pisau cukur, gunting, sisir, sikat jenggot secara berkala agar bakteri tidak kembali.
 

7. Gaya hidup


Perhatikan pula gaya hidup yang dijalankan. Setelah makan, berkeringat, atau berada di lingkungan berdebu, bilas atau cuci jenggotmu.
 

8. Bersihkan luka sayatan jika ada di dekat jenggot


Selain itu, luka atau sayatan apa pun di dekat jenggot harus dibersihkan dan dipantau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH