Ilustrasi/Freepik
Ilustrasi/Freepik

Jenggot Bisa Jadi Sarang Kuman? Begini Penjelasan Sains

Citra Larasati • 04 November 2025 15:07
Jakarta: Jenggot kerap memicu beragam persepsi di masyarakat. Bagi sebagian orang, jenggot menjadi simbol gaya, maskulinitas, dan karakter. Sementara bagi yang lainnya, keberadaannya menimbulkan kekhawatiran terkait kebersihan dan kemungkinan menjadi sarang kotoran.
 
Lalu, seberapa kotor sebenarnya jenggot menurut kajian ilmiah? 
 
Mengutip dari science alert, kulit manusia merupakan rumah bagi miliaran mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, dan virus, termasuk rambut wajah. Penelitian menunjukkan, jenggot mendukung populasi mikroba yang padat dan beragam, sehingga muncul anggapan bahwa jenggot secara alami tidak higienis.

Bahkan, laporan The Washington Post menyebut beberapa toilet memiliki lebih sedikit kuman dibanding jenggot.  Populasi mikroba pada kulit sangat bervariasi tergantung letak tubuh dan kondisi lingkungan sekitarnya.
 
Faktor seperti suhu, kadar kelembapan, pH, dan ketersediaan nutrisi turut memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.  Rambut wajah, khususnya jenggot, menyediakan lingkungan yang hangat dan cenderung lembap, di mana sisa makanan, minyak, dan kotoran wajah dapat menumpuk, menciptakan kondisi yang sangat cocok bagi mikroba untuk berkembang biak.
 
Kekhawatiran terkait kebersihan jenggot sudah ada lebih dari 50 tahun. Studi awal menunjukkan rambut wajah bisa menahan bakteri bahkan setelah dicuci, sehingga muncul anggapan bahwa jenggot bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri dan berisiko menularkan infeksi.
 
Di kalangan tenaga kesehatan, jenggot menjadi topik kontroversi, terutama di rumah sakit yang rawan penularan patogen.  Beberapa penelitian menunjukkan, tenaga kesehatan berjenggot memiliki jumlah bakteri lebih banyak dibandingkan yang bercukur rapi. 
 
Studi lain juga membandingkan jumlah mikroba pada jenggot manusia dengan bulu anjing dan hal itu menunjukkan bahwa jenggot memiliki kandungan mikroba yang lebih tinggi, termasuk jenis bakteri yang berpotensi berbahaya.
 
Meski begitu, sejumlah penelitian lain membantah dugaan bahwa jenggot berkaitan dengan meningkatnya risiko infeksi. Dalam satu studi, tidak ditemukan adanya perbedaan signifikan dalam jumlah bakteri antara tenaga medis yang memiliki jenggot  dengan  mereka yang bercukur. 
 
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dokter berjenggot justru lebih jarang membawa bakteri Staphylococcus aureus, salah satu penyebab utama infeksi di rumah sakit, serta tidak ditemukan peningkatan kasus infeksi pada pasien yang dirawat oleh dokter berjenggot yang mengenakan masker bedah.
 
Baca juga:  Jenggot Pria Menjadi Sarang Bakteri, Begini 8 Tips Menjaganya Tetap Bersih

Risiko Infeksi dan Parasit

Meski begitu, jenggot tetap bisa menjadi media penyebaran infeksi kulit, seperti impetigo yaitu ruam menular yang sering disebabkan oleh S. aureus.  Dalam kasus langka, parasit seperti kutu kemaluan juga bisa muncul di jenggot, alis, atau bulu mata, terutama jika kebersihan buruk atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Tips Menjaga Kebersihan Jenggot

Jenggot yang diabaikan dapat menimbulkan iritasi, peradangan, dan infeksi. Kulit di bawah jenggot yang kaya pembuluh darah, ujung saraf, dan sel imun, sangat sensitif terhadap mikroba dan faktor lingkungan. 
 
Penumpukan sebum, sel kulit mati, sisa makanan, dan polutan bisa menyebabkan iritasi dan mendukung pertumbuhan jamur maupun bakteri.
 
Ahli dermatologi menyarankan beberapa langkah untuk menjaga kebersihan jenggot:
  1. Mencuci wajah dan jenggot setiap hari, untuk menghilangkan kotoran, minyak, alergen, dan sel kulit mati.
  2. Menggunakan pelembap, agar kulit tidak kering.
  3. Menyisir jenggot untuk membersihkan debu dan sisa makanan.
  4. Memangkas jenggot secara rutin, untuk mengurangi rambut lepas dan menjaga bentuk.
Dengan perawatan harian dan grooming yang tepat, jenggot sebenarnya memiliki risiko kecil terhadap masalah kesehatan. Bahkan, jenggot mungkin bisa lebih sehat dari yang selama ini kita kira. (Syifa Putri Aulia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan