Foto: dok MI.
Foto: dok MI.

Catatan Resesi

Medcom • 12 November 2020 14:59
 

Laporan BPS

Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku triwulan III-2020 mencapai Rp3.894,7 triliun. Capaian tersebut mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen secara tahunan.
 
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 16,70 persen, disusul Akomodasi dan Makan Minum minus 11,86 persen, Jasa Perusahaan minus 7,61 persen, Jasa lainnya minus 5,55 persen, Perdagangan minus 5,03 persen, Konstruksi minus 4,52 persen, Industri minus 4,31 persen, Pertambangan minus 4,28 persen, Pengadaan Listrik dan Gas minus 2,44 peren, serta Jasa Keuangan minus 0,95 persen.
 
Sektor yang menyumbang pertumbuhan positif adalah Jasa Kesehatan 15,33 persen, Infokom 10,61 persen, Pengadaan Air 6,04 persen, Jasa Pendidikan 2,44 persen, Pertanian 2,15 persen, Real Estat 1,98 persen, dan Administrasi Pemerintahan 1,86 persen.

Pertumbuhan positif sejumlah sektor dipicu oleh kebijakan dan kebiasaan baru menghadapi covid-19. Misalnya kenaikan Infokom dipicu kebijakan bekerja dan belajar dari rumah sehingga pemakaian internet melonjak. Kemudian pertumbuhan sektor pertanian karena adanya stimulus bansos beras sehingga rakyat bersemangat menanam padi.
 
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 10,82 persen, disusul Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) minus 6,48 persen, Konsumsi Rumah Tangga minus 4,04 persen, dan Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) minus 2,12 persen. Hanya konsumsi Pemerintah yang naik 9,76 persen setelah pada kuartal sebelumnya minus 6,90 persen.
 
Selain itu, BPS juga melaporkan bahwa struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan III-2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,88 persen, dengan kinerja ekonomi minus empat persen secara tahunan.
 
Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2020 pada seluruh kelompok pulau di Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan. Kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara minus 6,80 persen, Kalimantan minus 4,23 persen,Sumatera minus 2,22 persen, Maluku dan Papua minus 1,83 persen, dan Sulawesi minus 0,82 persen.
 
Laporan BPS pun ditutup dengan laporan keadaan ketenagakerjaan Indonesia. Per Agustus 2020, angka angkatan kerja naik 2,36 juta. Kemudian, angka pengangguran naik 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang. Sementara angka pekerja penuh turun 9,46 juta menjadi 82,02 juta orang. Di sisi lain, angka pekerja paruh waktu naik 4,32 juta orang menjadi 33,34 juta dan angka setengah penganggur naik 4,83 juta menjadi 12,09 juta orang.
 
Bertambahnya angka pengangguran sebanyak 2,67 juta orang, angka pekerja paruh waktu sebesar 4,32 juta orang dan angka setengah penganggur mencapai 4,83 juta orang, merupakan permasalahan berat yang harus dicarikan solusinya. Melonjaknya angka pengangguran, pekerja paruh waktu dan setenag penganggur merupakan dampak covid-19, dengan banyak perusahaan yang mulai mem-PHK atau merumahkan karyawannya.
 
 


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan