[Cek Fakta] Aksi Demo Tolak Jokowi 3 Periode di Sukabumi Rusuh dan Genting? Ini Faktanya

Beredar sebuah foto tangkapan layar berisi narasi bahwa aksi unjuk rasa terkait penolakan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga tiga periode diwarnai kerusuhan dan genting. Foto ini beredar di grup WhatsApp, baru-baru ini.
 


 

Pada foto itu tampak logo salah satu situs berita, CNN Indonesia dan keterangan waktu, tanggal 9 April 2022. Kerusuhan diklaim lantaran terjadi pembakaran sejumlah toko milik keturunan Tiongkok atau Tionghoa oleh sekelompok orang berbadan tegap. Berikut narasi selengkapnya:

"09 April 2022
Diperkirakan 17.000 orang pendemo suarakan aspirasi Tolak Jokowi 3 periode masih berlanjut secara estafet. Hari ini gabungan Mahasiswa Sukabumi dan berbagai elemen Masyarakat, seperti Buruh dan Ormas, anak-anak Pelajar STM dan SMK, serta para pedagang
Kaki lima.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

• Happy
• Inspire
• Confuse
• Sad

 
Asalnya demo berjalan dengan Damai. Tetapi sekitar jam 16.10 tiba-tiba datang sekelompok orang yang berbadan tegap langsung melakukan pembakaran toko-toko milik Keturunan Cina, dan baku hantam dengan aparat Kepolisian. Diperkirakan aparat Polisi yang terluka berat ada 7 orang. Hingga saat ini Kota Sukabumi masih mencekam.."

 

Benarkah demikian?
 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa seolah CNN Indonesia menerbitkan artikel berisi narasi tersebut pada 9 April 2022, adalah salah. Faktanya, tidak ditemukan informasi resmi dan valid bahwa benar terjadi unjuk rasa diwarnai kerusuhan sebagaimana klaim di atas.
 
Di sisi lain, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sy Zainal Abidin mengklarifikasi informasi tersebut. Ia menegaskan informasi tersebut hoaks.

"Berdasarkan klarifikasi dari salah satu media Nasional bahwa unggahan tersebut Hoax dan tidak pernah diterbitkan," kata Zainal seperti dimuat Sukabumiupdate.com, Minggu 10 April 2024.

 

 

Kesimpulan:
Klaim bahwa seolah CNN Indonesia menerbitkan artikel berisi narasi tersebut pada 9 April 2022, adalah salah. Faktanya, tidak ditemukan informasi resmi dan valid bahwa benar terjadi unjuk rasa diwarnai kerusuhan sebagaimana klaim di atas.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis imposter content (konten tiruan). Imposter content terjadi jika sebuah informasi mencatut pernyataan tokoh terkenal dan berpengaruh. Tidak cuma perorangan, konten palsu ini juga bisa berbentuk konten tiruan dengan cara mendompleng ketenaran suatu pihak atau lembaga.
 


 

Referensi:
https://sukabumiupdate.com/posts/98368/viral-di-medsos-terkait-demo-rusuh-di-sukabumi-polisi-hoax
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 
Kami saat ini mengadakan survei/kuesionerbertujuan memahami perilaku dan preferensi audiens terkait konten cek fakta dari media/pers di Indonesia. Anda bisa mengisi survei melalui tautan link di bawah ini. Data Anda akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan guna keperluan penelitian.
 
Link survei: https://tinyurl.com/survei-audiens-cekfakta
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News