Akun Facebook initrurut membagikan unggahan tersebut pada Minggu 19 Desember 2021. Diklaim, metode tersebut diklaim akan menghilangkan parasit dan hal-hal buruk lainnya dari vaksin Covid-19.
Berikut penggalan narasi yang beredar:
"(Ingredien dalam vaksin, berbagai parasit hidup)
https://youtu.be/cek_bt7iyqI Susah ditonton. Membuatku merasa sedikit sakit...
( Metode detoksifikasi vaksin) *Produksi lilin magnetik dan metode detoxifikasi vaksin menggunakan lilin magnet https://youtu.be/YUJ2k0kbGzw Jika Anda mengalami masalah dengan lilin magnet, silakan 'hubungi kami di video' di sini. Anda mungkin dapat menggunakan bantuan
1. Alat/suhu seperti 'mandi panas' atau 'lilin magnetik' itu penting. 42 derajat ke atas (42-45 derajat)
2. Termometer tahan air (karena lilin magnet harus berubah suhu ke termometer)
3. Lentera UV (Harap menjauh sebanyak mungkin dan tutupi yang sudah divaksinasi. Karena bahan vaksinnya bocor, tapi kalau kamu tetap dekat dengan bahan buruk itu, susah untuk tubuhmu)
4. 2 kaleng Cuka 1.8L
5. Aku butuh sekantong garam.
6. Mikroskop (karena bisa minimal 400 kali membesar) saya tidak perlu mendapatkan vaksin dengan menunjukkan parasit yang telah lolos. Perlu untuk memberi tahu Anda.
7. Mangkuk domba mikroskop
8. Spoiler (Anda dapat mengambil air yang Anda mandikan dengan ini dan memasukkannya ke dalam hidangan mikroskop)
Untungnya gak sampai 100 persen, tapi bisa pakai. Tetap semangat semuanya. Ayo terutama untuk orang tua cepat.
Kalau sudah divaksin, sebaiknya dilakukan dulu. Mereka yang memiliki informasi detoksifikasi harus dilatih dengan cepat agar keluarga yang lain bisa pulih.
Ketika yang memiliki informasi gagal, keluarga yang lain yang beresiko."
Benarah klaim tersebut? Berikut cek faktanya.
![[Cek Fakta] Benarkah Mandi Garam dapat Membantu Membunuh Parasit dari Kandungan Vaksin Covid-19? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202022-01-04%20at%2020_02_15.png)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim membersihkan tubuh seperti pada unggahan yang beredar setelah menerima vaksin covid-19 adalah salah. Faktanya, metode perawatan tersebut tidak terbukti secara ilmiah dan justru berbahaya.
Dilansir dari AFP, Pakar kesehatan di Meedan, organisasi nirlaba teknologi global mengatakan saat ini tidak ada bukti bahwa mandi garam epsom dapat membantu membunuh parasit dan menarik logam lain keluar dari tubuh.
"Satu teori yang tidak berdasar menunjukkan bahwa magnesium dan sulfat yang berasal dari air asin dapat mengeluarkan racun dari tubuh, tetapi tidak ada data yang menunjukkan hal ini terjadi pada manusia atau secara biologis," kata para ahli.
Pula, American Cancer Society memperingatkan bahwa sinar UV - baik dari matahari atau dari sumber buatan seperti tanning bed - dapat menyebabkan masalah kesehatan.
"Banyak orang percaya sinar UV dari tanning bed tidak berbahaya. Ini tidak benar. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah tidak menggunakan tanning bed (atau bilik)," kata American Cancer Society.
Pakar kesehatan di Meedan mengatakan bahwa meskipun sinar ultraviolet dapat membunuh beberapa parasit pada panjang gelombang tertentu, biasanya tidak digunakan pada manusia karena dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
"Sifat pembunuh kuman ada dalam sinar UVC - sinar ultraviolet terkecil dan paling energik - tetapi sinar ini juga dapat menyebabkan kerusakan parah pada manusia," kata mereka.
Kesimpulan:
Klaim metode membersihkan tubuh seperti pada unggahan yang beredar setelah menerima vaksin covid-19 adalah salah. Faktanya, metode perawatan tersebut justru berbahaya.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis fabricated content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.
![[Cek Fakta] Benarkah Mandi Garam dapat Membantu Membunuh Parasit dari Kandungan Vaksin Covid-19? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Cek%20Fakta%20-%20Misleading%20Content(23).jpeg)
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News