Tips Aman Sajian Kuliner dengan Nitrogen

Jakarta: Sentuhan nitrogen atau dengan pendekatan molecular gastronomy (molekuler gastronomi) bisa diterapkan dalam dunia kuliner. Salah satunya, menu es krim.
 
Menu ini disukai banyak kalangan. Mulai dari anak-anak hingga lansia serta masyarakat kalangan menengah ke bawah hingga menengah ke atas.
 
Sementara itu, cairan nitrogen dewasa ini di beberapa kafe banyak digunakan pada makanan penutup. Daya tariknya, pelanggan bisa menikmati sensasi makan sambil mengeluarkan asap dari mulut.
Untuk membuat es krim dengan nitrogen, ada teknik yang perlu diperhatikan. Selain mempercepat pembuatannya, teknik ini juga membuat Anda aman.
 
Hal pertama yang harus dipahami ialah sifat dari nitrogen itu sendiri. Sebaiknya jangan sering terkena tangan karena bisa berisiko kerusakan pada kulit.
 
"Kalau kulit Anda terkena cairan nitrogen, bagian pada kulit itu akan mengeras seperti batu. Karena suhu dinginnya kan ekstrim sampai -196 derajat celcius," ujar Chef Ronald Prasanto di Ramurasa Cooking Studio, Jakarta Selatan.
 

Ronald Prasanto (Foto: Medcom/Krispen)
 
Anda bisa mengantisipasinya dengan menggunakan sarung tangan untuk melindungi kulit tangan. Namun, Ron memastikan nitrogen aman ketika digunakan untuk sajian kuliner.
 
"Aman selama tidak dikonsumsi langsung. Biarkan dia mendinginkan produk dan dia akan memulai," tuturnya.
 
Molekular gastronomis itu menjelaskan, ketika nitrogen dicampur ke menu misalnya air dalam gelas, nitrogen hanya berada di bagian atas. Kemudian, bagian atas akan membeku.
 
"Jangan takut nitrogennya keminum karena nitrogennya akan hilang dalam waktu sepersekian detik," jelasnya.
 
Nitrogen tidak mencampur menyeluruh ke bahan makanan atau minuman. Ron pun memaparkan bahwa udara bebas di sekitar manusia pun ada nitrogennya.
 
Tips lainnya ialah melakukannya di ruang terbuka dibanding di dalam ruang tertutup. Sebab, nitrogen yang bercampur dengan makanan atau minuman akan mengurangi konsentrasi oksigen di udara. Selanjutnya, berisiko mengakibatkan sesak napas pada orang di dalam ruangan tersebut.
 
"Masaknya di ruang terbuka saja. Supaya tetap bisa menghirup oksigen yang cukup dari ruang terbuka," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ELG)