Asal muasal telur setengah matang
Dilansir dari Wikipedia, budaya makan telur saat sarapan pagi dipopulerkan oleh orang Romawi kuno. Mereka menyebut makan pagi dengan sebutan ientaculum. Awalnya sarapan itu diperuntukkan bagi anak-anak, lansia, dan para pekerja pabrik. Mereka dianggap membutuhkan energi buat kerja.Sampai di tahun 1620 seorang dokter asal Inggris merekomendasikan sarapan pakai dua butir telur. Campurannya dengan garam, lada, roti, butter yang tertera dalam buku "The Closet of Sir Kenelm Digby Knight Opened (1669)," Sir Digby, chancellor to Queen Henrietta Maria. Dia merekomendasikan telur setengah atau tiga perempat matang.
Nampaknya buatnya mudah namun ternyata tak semua orang bisa mendapatkan tekstur setengah matang yang sempurna. Banyak orang gagal karena direbus terlalu lama sehingga jadi terlalu matang.
Kembali ke selera Anda
Linda Ratnawiasih, Chef Pastry, Dosen Program Studi Parawisata- Hospitality, Universitas Gunadarma mengatakan untuk mendapatkan telur dengan kematangan yang pas, Anda perlu merebusnya sekitar delapan menit. Sementara untuk mendapatkan telur yang sepenuhnya matang dibutuhkan waktu kira-kira 9-10 menit.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bila Anda masak lebih dari 10 menit, telur sudah dalam keadaan terlalu matang. “Bisa dilihat dari kuning telurnya, lapisan luar kuningnya sendiri menghitam atau membiru jadi keunguan. Itu tanda terlalu lama,” ungkapnya.
Sementara bila Anda memasaknya dalam waktu 6-7 menit, kemungkinan telur masih terlalu encer. Dia pula menegaskan waktu ini dihitung di saat telur masuk ke air mendidih bukan dari Anda mulai merebus air.
Kembali lagi, semua balik ke selera. Bila Anda suka matang atau lebih encer, semua akan tetap terasa enak. Selamat mencoba ya di rumah!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
