Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio. (Foto: Istimewa)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio. (Foto: Istimewa)

Menparekraf: Perbaikan Mendasar, Kunci Tingkatkan Pariwisata Pascapandemi

Rona pariwisata indonesia
Sunnaholomi Halakrispen • 15 Agustus 2020 10:03
Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melakukan perubahan dan perbaikan mendasar. Hal ini sebagai upaya untuk bangkit menghadapi tantangan akibat pandemi covid-19. 
 
Ia mengatakan, seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pembenahan diri secara fundamental. Termasuk melakukan transformasi dan menjalankan strategi besar. 
 
"Semangat ini harus kita jalankan bersama dengan melakukan perubahan-perubahan mendasar yang dapat meningkatkan daya saing kita di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Wishnutama dalam keterangan pers. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kemenparekraf sejak awal menargetkan untuk mengubah fokus kebijakan pariwisata Indonesia dari quantity tourism (jumlah wisatawan) menjadi quality tourism (kualitas wisatawan). Faktor-faktor penunjang quality tourism terkait erat dengan hal-hal mendasar seperti kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlangsungan lingkungan. 
 
Protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability) termasuk revitalisasi amenitas yang dijalankan Kemenparekraf menjadi bentuk perubahan fundamental yang sangat penting untuk keberlangsungan sektor parekraf ke depan.
 
"CHSE merupakan bentuk reformasi fundamental yang sangat penting yang tidak bisa ditawar. Hal tersebut dapat membangun kepercayaan dan rasa aman bagi seluruh wisatawan dan para stakeholder parekraf," jelasnya.
 
Sementara itu, Kemenparekraf pada umumnya memiliki tiga kebijakan nasional yang disusun dalam menghadapi pandemi covid-19. Pertama, pengelolaan krisis dan memitigasi dampak sebagai respons terhadap kondisi darurat.
 
Kedua, percepatan dan stimulus untuk pemulihan sektor Parekraf dalam memasuki adaptasi kebiasaan baru. Kemudian, penyiapan pasca covid-19 untuk meningkatkan nilai tambah Industri Parekraf kedepannya.
 
"Saya sangat percaya bahwa dalam setiap krisis selalu ada peluang. Mari kita manfaatkan peluang yang ada dengan melakukan perubahan mendasar dan memaksimalkan kekuatan lokal sebagai awal lompatan besar untuk Indonesia," paparnya.
 
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan pandemi covid-19 membuat semua negara mengalami kemunduran. Namun, kemunduran ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan.
 
"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan," tutur Presiden Jokowi. 
 
Pola pikir dan etos kerja harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi, dan penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Kedisiplinan nasional dan produktivitas nasional juga harus ditingkatkan.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif