Hal itu dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, unit pelaksana teknik (UPT) dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL). Ada beberapa aturan baru wisata selam yang diterapkan sesuai dengan protokol kesehatan.
Misalnya, hal-hal yang sebelumnya dilakukan oleh pemandu wisata (guide), tidak bisa dilakukan lagi pada kondisi kenormalan baru (new normal) ini. Namun, akan ada perubahan agar wisatawan tetap mendapatkan pelayanan maksimal dengan penerapan Clean, Health dan Safety (CHS).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kita akan menjadi bagian sejarah dalam pembukaan kawasan New Normal di Lombok Utara, khususnya Gili Matra," ujar Bupati Kabupaten Lombok Utara, Najmul Akhyar dalam keterangan resmi.
Kegiatan uji coba yang didukung oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTB dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Utara (KLU) ini juga dihadiri Operator Selam, Instruktur Selam, Pemandu Selam yang ada di Pulau Lombok. Mereka turut mendukung penerapan kenormalan baru dalam pariwisata selam.
Meskipun persiapan menuju kenormalan baru tidak bisa dilakukan secara langsung, pemanfaatan teknologi dinilai sangat membantu. Persiapan pembukaan kembali pariwisata alam perairan di TWP Gili Matra pun dirancang dengan matang.
"Saya sangat berterima kasih kepada BKKPN Kupang, dengan adanya virtual meeting beberapa hari lalu, saya memiliki harapan baru agar kondisi ketiga Gili ini segera pulih, dari sektor pariwisata, lingkungan, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat," papar Akhyar.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Moh. Fauzal menyampaikan bahwa kegiatan uji coba penerapan protokol kenormalan baru dimulai dari kesiapan petugas pelabuhan. Di antaranya, melakukan pengecekan suhu tubuh para wisatawan, serta melakukan penyemprotan disinfektan ke semua barang bawaan wisatawan.
Tidak lupa juga para wisatawan diwajibkan memakai masker dan menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki ruang tunggu penumpang. Di Tiga Gili tersebut juga akan disiapkan sejumlah piranti atau perangkat pendukung kenormalan baru.
"Misalnya di pelabuhan harus ada peralatan cuci tangan, demikian juga di Industri, hotel dan restoran harus tetap melakukan protokol ini, seperti pemberlakuan physical distancing," jelas Lalu.
"Protokol di kapal penyebrangan ke Tiga Gili juga mengacu terhadap protokol kesehatan dengan menerapakan physical distancing, menaiki kapal dengan bergantian dan menjaga jarak, serta mengurangi 50 persen kapasitas jumlah penumpang kapal. Hal tersebut berlaku juga pada kapal wisata," tambahnya.
Di lain sisi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, KLU Vidi Ekakusuma, menyampaikan bahwa pihaknya akan membuat protokol untuk diving. Salah satunya, perihal keamanan peralatan maupun kesehatan wisatawan, sehingga tercipta wisata yang aman.
Sementara itu, Kepala BKKPN Kupang Ikram M. Sangadji menjelaskan bahwa BKKPN Kupang Wilayah Kerja TWP Gili Matra siap melakukan pengawalan terhadap penerapan protokol kenormalan baru untuk wisata di TWP Gili Matra. Hal tersebut sekaligus untuk mendukung program Pemerintah Daerah khususnya Kabupaten Lombok Utara.
"Dengan adanya protokol new normal yang sudah dibuat oleh BKKPN Kupang untuk pariwisata alam perairan ini, kami siap mengawal dan mendukung semua arahan pemerintah daerah untuk menerapkan new normal di TWP Gili Matra, demi memulihkan kondisi pariwisata di Lombok, khususnya tiga gili (Gili Matra)," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)