Bogor: Manajemen Taman Safari Indonesia (TSI) mengonfirmasi pihaknya sedang tidak melakukan promo atau diskon belakangan ini. Mereka menegaskan informasi yang beredar di media sosial dan internet itu berasal dari oknum tidak bertanggung jawab.
Marketing Communication Manager Taman Safari Bogor, Abi Febrian, menjelaskan bahwa korban penipuan sudah mencapai ratusan orang. Awalnya korban tergiur dengan promo yang tampil di iklan media sosial (Instagram dan Facebook), lalu diarahkan ke situs palsu www.temansafari.com dan www.tamansafari-bogor.com.
Tampilan situsnya pun dibuat mirip seperti asli, yakni www.tamansafari.com. Setelah itu, korban diarahkan mentransfer uang sesuai harga tiket pemesanan ke nomor rekening yang bukan milik Taman Safari Bogor.
“Modus pelaku adalah dengan menawarkan e-voucher dengan promo diskon besar. Jadi banyak korban yang tergiur,” ujar Abi dalam rilis yang diterima Medcom.id.
Head of Digital Marketing TSI Group, Daniel Thian, berpendapat bahwa pelaku penipuan online tersebut cukup pintar. Sebab, mereka tahu momen yang tepat untuk beraksi.
“Mereka ini tahu momen kami yang juga mulai menjalankan program pemesanan tiket online di unit-unit TSI Group. Sehingga, para korban sulit membedakan mana yang resmi dan penipuan. Apa lagi, pelaku juga beriklan di media sosial dengan iming-iming diskon hingga 50 persen,” papar Daniel.
Manajemen Taman Safari Bogor lantas mengingatkan kepada masyarakat luas untuk waspada terhadap segala bentuk promosi di internet atau media sosial. Mereka memastikan bahwa informasi tersebut bukan bersumber dari akun-akun resmi TSI Group.
Bogor: Manajemen Taman Safari Indonesia (TSI) mengonfirmasi pihaknya sedang tidak melakukan promo atau diskon belakangan ini. Mereka menegaskan informasi yang beredar di media sosial dan internet itu berasal dari oknum tidak bertanggung jawab.
Marketing Communication Manager Taman Safari Bogor, Abi Febrian, menjelaskan bahwa korban penipuan sudah mencapai ratusan orang. Awalnya korban tergiur dengan promo yang tampil di iklan media sosial (Instagram dan Facebook), lalu diarahkan ke situs palsu www.temansafari.com dan www.tamansafari-bogor.com.
Tampilan situsnya pun dibuat mirip seperti asli, yakni www.tamansafari.com. Setelah itu, korban diarahkan mentransfer uang sesuai harga tiket pemesanan ke nomor rekening yang bukan milik Taman Safari Bogor.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Modus pelaku adalah dengan menawarkan e-voucher dengan promo diskon besar. Jadi banyak korban yang tergiur,” ujar Abi dalam rilis yang diterima Medcom.id.
Head of Digital Marketing TSI Group, Daniel Thian, berpendapat bahwa pelaku penipuan online tersebut cukup pintar. Sebab, mereka tahu momen yang tepat untuk beraksi.
“Mereka ini tahu momen kami yang juga mulai menjalankan program pemesanan tiket online di unit-unit TSI Group. Sehingga, para korban sulit membedakan mana yang resmi dan penipuan. Apa lagi, pelaku juga beriklan di media sosial dengan iming-iming diskon hingga 50 persen,” papar Daniel.
Manajemen Taman Safari Bogor lantas mengingatkan kepada masyarakat luas untuk waspada terhadap segala bentuk promosi di internet atau media sosial. Mereka memastikan bahwa informasi tersebut bukan bersumber dari akun-akun resmi TSI Group.
