Namun tidak demikian dengan sebut saja Sultan (4 tahun). Ia malah takut, lari dan bersembunyi. Dan Sultan jadi terkenal sebagai anak yang selalu takut setiap mendengar bunyi keras.
Walau setiap orang wajar memiliki rasa takut, namun jika setiap kali mendengar suara keras takut, apakah ini sesuatu yang tidak wajar? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog, takut pada anak prasekolah adalah emosi negatif yang wajar dialami, bahkan termasuk emosi yang dibawa sejak lahir.
Menurutnya, selain suara helikopter, beberapa suara seperti petir, bentakan, atau suara binatang merupakan objek yang wajar ditakuti oleh anak-anak prasekolah.

(Suara petir juga menjadi suara yang wajar ditakuti oleh anak-anak prasekolah. Foto: Pexels.com)
Menurut psikolog yang akrab disapa Nina ini, digali dari buku “Abnormal Child Psychology 3rd ed” karangan Eric J. Mash & David A Wolfe (2005) ada beberapa objek ketakutan yang wajar pada anak prasekolah, antara lain:
1. 0-6 bulan: kehilangan orang yang berada di dekatnya, suara keras
2. 7-12 bulan: orang asing, objek yang hadir secara tiba-tiba/tak diduga/sangat besar
3. 1 thn: terpisah dari orang tua, luka, toilet, orang asing
4. 2 thn: suara keras, binatang, ruang gelap, terpisah dari orang tua, benda yang besar, mesin-mesin, perubahan dalam lingkungannya
5. 3 thn: topeng, kegelapan, binatang, terpisah dari orang tua
6. 4 thn: terpisah dari orang tua, binatang, gelap, suara keras/suara aneh
7. 5 thn: binatang, orang yang terlihat mengerikan, terpisah dr ortu, luka di tubuh