Ketika bayi belajar merangkak dan berdarah Anda bisa melihat apakah pendarahannya sulit berhenti. Jika iya bisa jadi ia mengidap hemofilia. (Foto: Pexels.com)
Ketika bayi belajar merangkak dan berdarah Anda bisa melihat apakah pendarahannya sulit berhenti. Jika iya bisa jadi ia mengidap hemofilia. (Foto: Pexels.com)

Waspada Penyakit Hemofilia, Ketahui Tanda-tandanya

Rona Hemofilia
Sunnaholomi Halakrispen • 05 April 2019 11:26
Hemofilia adalah gangguan ketika darah tidak membeku secara normal. Hemofilia merupakan kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.
 

 
Jakarta:
Penyakit hemofilia bisa berisiko semakin parah apabila tidak ditangani dengan cepat. Terlebih, apabila penderita tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi penyakit kelainan pembekuan darah tersebut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pendeteksian sejak dini dan penanganan secara tepat perlu dipenuhi. Sebab, penderita hemofilia lahir dengan gen yang tidak mampu memproduksi faktor pembekuan. Namun, hal tersebut sering kali tidak disadari oleh penderita maupun orang tuanya.
 
Pada kesehariannya, pasien rentan mengalami pendarahan pada bagian tertentu, seperti lutut, siku, dan pergelangan kaki. Bahkan, ketika tidak melakukan apapun.
 
Lantaran demikian, ada sejumlah tanda yang perlu diwaspadai. Setidaknya ada empat tanda yang bisa menjadi acuan Anda, apakah Anda atau anak atau saudara Anda mengidap hemofilia.
 
"Waspada pertama yaitu ketika bayi baru lahir yang setelah persalinan spontan ada benjolan di kepala. Itu baru keluarnya, belum lagi ketika potong tali pusar, berdarahnya lamakah?" ujar dr. Bambang Sudarmanto Sp.A (K) Ketua UKK Hemato Onkologi IDAI dalam acara Press Conference Peluncuran Aplikasi “Hemofilia Indonesia” Registrasi Nasional Berbasis Android di Hotel Borobur Jakarta, Kamis, 4 April 2019. 
 
Waspada Penyakit Hemofilia, Ketahui Tanda-tandanya
(Ketika bayi belajar merangkak dan melakukan hal lainnya serta terjadi berdarah Anda bisa melihat apakah pendarahannya sulit berhenti. Jika iya bisa jadi ia mengidap hemofilia. Foto: Pexels.com)
 
(Baca juga: Penderita Hemofilia Bisa Deteksi Diri dengan Aplikasi)
 
Kemudian, lakukan juga evaluasi ketika dalam tahap belajar merangkak. Apakah ada pendarahan pada bagian tertentu?
 
Untuk cepat mengetahuinya, perhatikan bagian sendi siku dan lutut. Sebab, kedua bagian itu merupakan area yang paling banyak melakukan pergerakan.
 
"Ketiga, ketika merangkak kemudian dia langsung duduk, apakah kondisi bokong ada pendarahan? Saat mulai berdiri dan jatuh biasanya terkena tulang tangan," paparnya.
 
Selanjutnya, perhatikan ketika anak mulai bisa berjalan. Apakah ada masalah pada bagian lutut, misalnya memar dengan cepat ketika anak terjatuh.
 
Cari tahu juga, apakah ada keluarga yang mengidap penyakit hemofilia atau yang pendarahannya sulit berhenti. Bisa dipastikan pada saudara laki-laki kandung dari sang ibu atau kakek.
 
Hal-hal tersebut, kata dr. Bambang, sangat perlu dilakukan supaya jika terinfeksi hemofilia, anak bisa segera ditangani. Apabila tidak, akan berlarut bahkan memperburuk kondisinya hingga dewasa. Penanganannya pun berisiko semakin sulit.
 
"Sebetulnya yang utama, bagaimana kita baik profesional maupun pemerintah bisa membangun kewaspadaan untuk menyadarkan publik kalau ada penyakit hemofilia," pungkasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif