Valery Spiridonov (Foto:Daily Mail)
Valery Spiridonov (Foto:Daily Mail)

Transplantasi Kepala, Mungkinkah Dilakukan?

Rona kesehatan
Dwi Ardini Pratiwi • 10 April 2015 13:52
medcom.id, Jakarta: Valery Spiridonov, seorang ahli komputer asal Rusia, menjadikan dirinya pasien pertama yang akan melakukan transplantasi kepala.
 
Keputusan yang menuai kritik publik itu dipicu kelainan tubuh Spiridonov akibat penyakit kelainan genetik Werdnig-Hoffman. Kelainan genetik tersebut menyebabkan otot-otot Spridonov mengalami pengecilan. Dia sangat mendamba hidup dengan tubuh normal.
 
Pria berusia 30 tahun ini meminta bantuan kepada ahli bedah, Dr Sergio Canavero. Sang dokter menyatakan siap melakukan pemotongan kepala dan memasangnya kepada tubuh pendonor.
Transplantasi Kepala, Mungkinkah Dilakukan?
Dr Sergio Canavero (Foto:Daily Mail)

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sejauh ini, keduanya hanya berdiskusi melalui Skype, tanpa pernah bertemu dan meninjau catatan medis Spiridonov. Namun, keduanya telah mengetahui risiko yang akan mereka hadapi.
 
Sebelumnya, Dr Sergio Canavero telah banyak diminta untuk melakukan prosedur transplantasi kepala, tetapi ia menolak permintaan tersebut karena ingin pasien pertama yang melakukan prosedur ini adalah mereka yang menderita penyakit pengecilan otot.
 
Dokter bedah asal Italia ini juga mengaku bahwa segala teknik yang diperlukan demi berlangsungnya transplantasi sudah siap, baik itu kepala dan tubuh pendonor.
 
Dilansir Daily Mail, operasi yang diperkirakan berlangsung selama 36 jam tersebut akan menelan biaya sekitar 7,5 juta poundsterling atau Rp150 miliar. Tingginya biaya karena operasi hanya dapat dilakukan dalam satu ruang operasi tercanggih di dunia dan menggunakan tubuh pendonor yang masih sehat, namun otaknya telah mati.
 
Prosedur Transplantasi Kepala
 
Mungkin Anda bertanya, akan seperti apa proses transplantasi yang tak biasa itu? Prosedurnya adalah kedua kepala, baik dari pendonor maupun pasien, akan dilepaskan dari sumsum tulang belakang pada saat bersamaan dengan pisau ultra tajam agar menghasilkan potongan yang halus.
Transplantasi Kepala, Mungkinkah Dilakukan?
Pada 1970, Dr Robert White melakukan transplantasi kepala monyet ke tubuh monyet lainnya seperti diperlihatkan diagram ini.
 
Selanjutnya, kepala pasien diletakkan di tubuh pendonor dan dilekatkan menggunakan zat seperti lem yang disebut polyethylene glycol untuk memadukan dua ujung tulang belakang secara bersamaan.
 
Otot-otot dan suplai darah dijahit, kemudian dimasukkan ke dalam ruang isolasi. Pasien akan mengalami koma selama empat minggu hingga kepala dan tubuhnya pulih secara bersamaan. Ketika pulih, pasien dapat bergerak, merasakan wajah mereka, dan berbicara dengan suara yang sama.
 
Banyak yang mengatakan prosedur tersebut hanya fantasi karena Dr. Sergio Canavero akan mengalami kesulitan saat menyambungkan kembali saraf tulang belakang.
 
Dr. Sergio Canavero juga dinilai gagal dalam menyiapkan dana untuk stafnya, termasuk  perawat berjumlah 150, yang dibutuhkan dalam prosedur tersebut.
 
Akankah transplatasi kepala pertama di dunia ini berhasil? Kita tunggu saja kabar selanjutnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ROS)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif