Jakarta: Kehamilan adalah masa yang penuh perubahan dan tantangan bagi tubuh. Meskipun banyak gejala yang muncul merupakan hal normal, ada beberapa tanda yang bisa menjadi peringatan adanya masalah kesehatan serius.
Gejala-gejala ini dapat muncul kapan saja selama kehamilan dan tidak boleh diabaikan. Selain itu, penting juga untuk memantau kondisi kesehatan lain yang mungkin dialami.
Berikut ini adalah tiga gejala yang perlu mendapat perhatian khusus selama kehamilan:
Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil, keinginan untuk buang air kecil yang sering meskipun baru saja buang air kecil, jumlah urine yang sedikit, urine yang berwarna keruh, berdarah, atau berbau kuat bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih (ISK).
Selain itu, infeksi ini juga dapat menyebabkan nyeri di punggung, sisi tubuh, atau perut bagian bawah. Jika infeksi menyebar ke ginjal, gejala yang muncul bisa berupa nyeri punggung yang hebat, demam tinggi disertai menggigil, serta mual dan muntah.
Penanganan infeksi saluran kemih selama kehamilan biasanya melibatkan pemberian antibiotik oral dan pemeriksaan berkala untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh. Jika infeksi sudah mencapai ginjal, perawatan lebih intensif diperlukan, termasuk pemberian cairan melalui infus dan antibiotik, serta pemantauan di rumah sakit.
Baca juga: Waspada! Ini Tanda Terjadinya Penurunan Gerakan Bayi selama Kehamilan
Selama kehamilan, keluarnya cairan vagina yang jernih atau berwarna putih susu (disebut leukorea) adalah hal yang normal dan biasanya meningkat karena kadar estrogen yang lebih tinggi.
Namun, jika cairan vagina berubah warna menjadi hijau atau berbau tidak sedap, rasa nyeri, dan gatal adalah gejala infeksi. Misalnya, jika vulva terasa meradang, nyeri, gatal, sensasi terbakar kemungkinan besar terjadi infeksi jamur.
Cairan yang tipis dan berwarna putih atau abu-abu dengan bau amis yang kuat bisa menjadi tanda bacterial vaginosis (BV). Sedangkan cairan berwarna kuning atau hijau dengan bau tidak sedap bisa menunjukkan infeksi menular seksual seperti trichomoniasis.
Perlu diingat bahwa peningkatan keluarnya cairan seperti lendir setelah usia kehamilan 37 minggu adalah normal dan menandakan tubuh sedang mempersiapkan diri untuk persalinan.
Pada awal kehamilan, pendarahan ringan atau bercak bisa terjadi dan kadang dianggap normal, seperti pendarahan implantasi. Namun, pendarahan juga bisa menjadi tanda keguguran, kehamilan ektopik, atau kehamilan molar.
Selama kehamilan, bercak ringan setelah berhubungan seksual atau pemeriksaan vagina juga bisa terjadi. Namun, jika pendarahan terus berlanjut atau muncul di waktu lain, hal ini bisa menjadi tanda kondisi serius seperti plasenta previa atau abrupsi plasenta.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Gejala-gejala ini dapat muncul kapan saja selama kehamilan dan tidak boleh diabaikan. Selain itu, penting juga untuk memantau kondisi kesehatan lain yang mungkin dialami.
Berikut ini adalah tiga gejala yang perlu mendapat perhatian khusus selama kehamilan:
1. Sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil
Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil, keinginan untuk buang air kecil yang sering meskipun baru saja buang air kecil, jumlah urine yang sedikit, urine yang berwarna keruh, berdarah, atau berbau kuat bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih (ISK).
Selain itu, infeksi ini juga dapat menyebabkan nyeri di punggung, sisi tubuh, atau perut bagian bawah. Jika infeksi menyebar ke ginjal, gejala yang muncul bisa berupa nyeri punggung yang hebat, demam tinggi disertai menggigil, serta mual dan muntah.
Penanganan infeksi saluran kemih selama kehamilan biasanya melibatkan pemberian antibiotik oral dan pemeriksaan berkala untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh. Jika infeksi sudah mencapai ginjal, perawatan lebih intensif diperlukan, termasuk pemberian cairan melalui infus dan antibiotik, serta pemantauan di rumah sakit.
Baca juga: Waspada! Ini Tanda Terjadinya Penurunan Gerakan Bayi selama Kehamilan
2. Cairan vagina yang tidak biasa
Selama kehamilan, keluarnya cairan vagina yang jernih atau berwarna putih susu (disebut leukorea) adalah hal yang normal dan biasanya meningkat karena kadar estrogen yang lebih tinggi.
Namun, jika cairan vagina berubah warna menjadi hijau atau berbau tidak sedap, rasa nyeri, dan gatal adalah gejala infeksi. Misalnya, jika vulva terasa meradang, nyeri, gatal, sensasi terbakar kemungkinan besar terjadi infeksi jamur.
Cairan yang tipis dan berwarna putih atau abu-abu dengan bau amis yang kuat bisa menjadi tanda bacterial vaginosis (BV). Sedangkan cairan berwarna kuning atau hijau dengan bau tidak sedap bisa menunjukkan infeksi menular seksual seperti trichomoniasis.
Perlu diingat bahwa peningkatan keluarnya cairan seperti lendir setelah usia kehamilan 37 minggu adalah normal dan menandakan tubuh sedang mempersiapkan diri untuk persalinan.
3. Pendarahan
Pada awal kehamilan, pendarahan ringan atau bercak bisa terjadi dan kadang dianggap normal, seperti pendarahan implantasi. Namun, pendarahan juga bisa menjadi tanda keguguran, kehamilan ektopik, atau kehamilan molar.
Selama kehamilan, bercak ringan setelah berhubungan seksual atau pemeriksaan vagina juga bisa terjadi. Namun, jika pendarahan terus berlanjut atau muncul di waktu lain, hal ini bisa menjadi tanda kondisi serius seperti plasenta previa atau abrupsi plasenta.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)